Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2016

Review: Cetaphil Moisturizing Cream, Bikin Lembab dan Lembut!

Punya hobi panas-panasan, bukan berarti kulitku bisa gitu aja bersahabat sama matahari. Kulit terbakar itu langganan banget aku alami paling enggak sebulan sekali, ya pokoknya setiap balik dari maen panas-panasan, pasti langsung bermasalah. Ya burasan lah, ngelopek lah, iritasi, kemerahan, bahkan sampai perih berhari-hari. Jadi aku dan matahari itu semacam lagunya Naif, benci untuk mencinta. Kalau lagi begini, mukaku cuma bisa akur sama sabun bayi. Sisanya sekip, bolos skincare sampai sembuh. Jadi ya, kulit yang kering ngelopek-ngelopek itu cuma ditempelin timun sama lidah buaya tiap hari, karena belum nemu pelembab yang cocok. Semua udah dicoba, dan semuanya perih. Kalau gak cocok, yang ada malah makin parah dan makin perih. Tau rasanya liat Fedi Nuril tiba-tiba nikah, gak? Nah begitu tuh pedihnya. Tapi itu sebelum dua minggu yang lalu. Seperti jodoh, pelembab yang pas itu datang tepat pada waktunya. Kenalin, ini Cetaphil Moisturizing Cream , yang seketika jadi jawaban masalah kulit

Lunpia Delight, Sebuah Alasan Aku Berkunjung ke Semarang

"Abis makan Lunpia Delight, enaaaak banget!" Kalimat itu rutin menghiasi hari-hariku belakangan ini. Dari seorang teman yang tinggal di Semarang, yang dengan isengnya, rajin membanjiri ponselku dengan foto lunpia kesukaannya. Lunpia Delight namanya. Aku, hanya bisa menelan liur sendiri. Lokasi kami terpisah jarak satu kali naik kereta api. Tapi, bukan Pungky namanya kalau gak mengejar apa yang dimau. Kelezatan Lunpia Delight yang selalu menghiasi ponselku, membuatku nekat pergi ke Semarang. Naik kereta dari Purwokerto, sendirian. Padahal aku ini buta arah dan peta. Sampai di Semarang Poncol, aku betul-betul nggak tau harus kemana naik apa. Lunpia Delight berlokasi di jalan Gajah Mada no 107. Bermodal jurus rayu maut, aku dapat tebengan dari seorang teman untuk menuju lokasi tujuan. Yes! Sekitar pukul tiga sore, sampailah kami di sana. Ternyata mudah menemukannya, di sisi jalan, terpampang neon board bertulis Lunpia Delight. Bahkan, beberapa meter sebelumnya, jalanan dihiasi

Review: Cetaphil Gentle Skin Cleanser, Bersihhh!

Selama ini, prinsipku kalau beli pembersih muka adalah ambil yang paling murah di etalase minimarket. Lha ngapain dipikirin amat? Buatku, dulu, pembersih muka itu yang penting berbusa banyak dan bikin keset. Udah. Soal membersihkan make up, itu urusan remover . Soal mengangkat sel kulit mati, urusan scrub. Soal melembabkan, bagiannya moisturizer . Soal move on dari masa lalu, itu urusan hati yang gak ada habisnya. Eh gimana? Itu dulu. Sampai sebulan lalu, aku kenalan sama Cetaphil Gentle Skin Cleanser . Ini brand baru untuk kulitku, dan aku langsung sangat-sangat-sangat-sangat-jatuh-cinta. Sukses mengubah prinsipku seratus tujuh puluh sembilan derajat tentang pembersih muka. Cetaphil Gentle Skin Cleanser Bentuknya gel yang encer dan lembuuuut banget. Gak mengandung sabun dan gak berbusa sama sekali. Awalnya aku agak-agak aneh, karena rasanya kurang afdol aja cuci muka gak berbusa. Bagaikan putus tanpa nangis-nangis minta balikan, kurang greget! Dia juga gak mengandung butiran scrub,

Selamat Ya, Kalian Dapat Voucher Menginap Gratis di Amaris Hotel Pancoran!

Woh, gak nyangka juga, ternyata banyak yang pengin yah nginep gratis di Amaris Hotel Pancoran . Tercatat 79 komentar di postingan mini giveaway aku, dari yang serius, serius bener, sampe serius kengaco-ngacoan. Seperti biasa, setiap giveaway yang aku helat, pemenang pasti ditentukan oleh Silviana . Blogger asal Malang yang sekarang lagi mengadu nasib di Batam. Dia tuh udah kayak partner istimewa blog aku, saban aku gelar hajatan digital, pasti dengan sukarela bantuin. Dan bantunya tuh beneran ikhlas, enggak ada tengadah tangan apalagi kedip-kedip minta honor. Anaknya memang tulus banget sih, baik dan pengertian. Pengertian kalau aku gak mungkin punya dana buat kasih honor. Hahahahaha Ada satu postingan dia yang nancep banget buat aku secara pribadi, tentang merantau dan menciptakan rindu. Selama ini, aku sering banget menyesal memutuskan merantau 8 tahun yang lalu. Kalau sekarang aku masih di Depok, sama Papa, pasti semuanya lebih menyenangkan. Pasti aku akan jadi anak ibukota yang h

Review: Wardah White Secret Series, Beneran Bikin Cerah!

Perempuan mana yang bisa baik-baik aja saat kulitnya kusam kekeset-kesetan? Setiap abis mandi matahari, kulitku gosongnya selalu berbonus kusam dan dekil. Jadi gak cuma gelap, tapi juga banyak noda hitam, buras, dan penuh dengan aura cakep-sih-tapi-lebih-cakep lagi-kalau-ditutup-karung. Makanya, waktu ada temenku dengan tengilnya nunjukin kulitnya yang cerah dan mencling, aku langsung geragas. Dia bilang rahasianya adalah Wardah White Secret Series . Oh yes, saat itu juga aku meliuk-liuk di depan suami lalu nelfon taksi dan ngacir ke satu dari dua mall di Purwokerto. Beli semuanya. Sekarang, aku sudah 6 bulan lebih pakai produk ini. Hasilnya kelihatan dan alhamdulillah sama sekali gak menimbulkan efek samping di kulitku. Tapi, kayaknya kulitku mulai jenuh, jadi belakangan ini udah gak ngefek apa-apa. Makanya sebelum aku ganti skincare dalam waktu dekat, sebelum ada sesi meliuk-liuk penuh rayu lagi di depan suami, aku memutuskan menulis review ini. Siapa tau bermanfaat untuk kalian yan

Wisata Keluarga di Sentul

Sebagai orang yang lahir dan besar di Depok, aku selalu merasa punya hubungan khusus sama Kota Bogor. Sekolahku, waktu SMA, berada di perbatasan Depok dan Kota Bogor. Kalau bolos, mainnya ya ke Bogor, jadi Agapar dalam sekali naik angkot. Anak gaul Parung. Hubungan khusus ini juga didukung dengan beberapa mantan yang tinggal di sana, cinta monyet yang semuanya berakhir tanpa bekas. Salah satunya, putus karena jarak. Kami gak kuat LDR-an Depok Bogor. Jarak antar rumah kami, setara dengan tiga kali naik angkot, empat ribu lima ratus. Sedangkan sangu harian cuma sepuluh ribu. Berat juga kalo tiap istirahat sekolah cuma jajan cilok pedes demi pacar :( Gak cuma lokasi strategis untuk bolos (ini anak sapa sih ajarannya gak bener amat xD), Bogor juga jadi salah satu destinasi berwisata keluargaku saat liburan tiba. Banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di sana, mulai dari wisata alam, budaya, pendidikan, hiburan, belanja sampai wisata kuliner yang menggiurkan. Ada beberapa kawasan wisata

Blog Pribadi Menghasilkan Uang, Gimana Caranya?

Aku, selalu bilang ke semua orang, bahwa blog adalah tempatku bernapas dari rutinitas. Blog adalah tempatku bersenang-senang, adalah taman bermain, studio berkarya, rumah dunia maya dimana aku bisa pulang kapan saja. Sejak 2010, aku bersama blog ini berjalan dan melewati banyak hal. Sangat banyak hal. Tapi satu hal yang selalu aku pegang, haram bagiku menjadikan uang sebagai tujuan ngeblog. Iya, kalian gak salah baca. Aku mengharamkan diri menjadikan uang sebagai tujuan, gak boleh, gak pernah boleh. Udah macam abah-abah MUI aja kan hidup eyke. Beuh. Tapi, selama enam tahun berjalan bersama, ternyata bermain di rumah ini, mampu membelikan anakku susu, mentraktir suamiku kamera baru, bahkan membawa keluarga kecilku pada kehidupan yang lebih baik. Ternyata, bersenang-senang ini mengantarku ke tempat-tempat yang jauh dan keren , membuatku menginjak luar negeri grati s, menyertaiku pada pengalaman-pengalaman wow yang kalau digapai dengan kantong sendiri, rasanya nihil.   Aku melanggar fatwa

Menginap di Amaris Hotel Pancoran, Siapa Suruh Datang Jakarta!

Setiap ke Jakarta dan menginap di hotel, aku jadi punya kesukaan baru. Buka jendela malam-malam dan menonton pertunjukan bernama ibukota. Diam di sana, berlama-lama, dan menyaksikan banyak drama. Yang pada akhirnya mengantarku pada syukur, bahwa hingga hari ini, aku masih hidup di desa. Tuhan maha baik. --- Tinggal jauh dari ibukota juga membuatku kenal dekat dengan sebuah makhluk abstrak bernama kangen. Sahabatku, banyak yang tinggal di Jakarta, mengadu hidup di sana. Dan terpisah 7 jam kereta api dengan mereka, ternyata malah membuatku menghargai setiap pertemuan. Mengajarkanku betapa berharganya setiap kesempatan yang aku punya untuk berangkat ke sana. Minggu lalu, kesempatan itu datang lagi, pergi ke ibukota. Yay. Penuh haru banyak noraknya, aku mengemas barang untuk dua tujuan: menghadiri pesta pernikahan Cablo dan kopi darat dengan rombongan ibu-ibu blogger super-rempong.  Tujuan pertama adalah seorang teman lama yang punya nama asli Reka, kupanggil Cablo karena dia memang Canti