Skip to main content

Menginap di Amaris Hotel Pancoran, Siapa Suruh Datang Jakarta!



Setiap ke Jakarta dan menginap di hotel, aku jadi punya kesukaan baru. Buka jendela malam-malam dan menonton pertunjukan bernama ibukota. Diam di sana, berlama-lama, dan menyaksikan banyak drama. Yang pada akhirnya mengantarku pada syukur, bahwa hingga hari ini, aku masih hidup di desa.
Tuhan maha baik.

---
Tinggal jauh dari ibukota juga membuatku kenal dekat dengan sebuah makhluk abstrak bernama kangen. Sahabatku, banyak yang tinggal di Jakarta, mengadu hidup di sana. Dan terpisah 7 jam kereta api dengan mereka, ternyata malah membuatku menghargai setiap pertemuan. Mengajarkanku betapa berharganya setiap kesempatan yang aku punya untuk berangkat ke sana.

Minggu lalu, kesempatan itu datang lagi, pergi ke ibukota. Yay. Penuh haru banyak noraknya, aku mengemas barang untuk dua tujuan: menghadiri pesta pernikahan Cablo dan kopi darat dengan rombongan ibu-ibu blogger super-rempong. 

Tujuan pertama adalah seorang teman lama yang punya nama asli Reka, kupanggil Cablo karena dia memang Cantik tapi Bloon. Kalau tingkat bloon itu satu sampai sepuluh, maka Reka ada di angka dua belas. Tujuan kedua namanya Embak Ceria, sekumpulan ibu-ibu rajin ngeblog yang target hidupnya hanyalah membahagiakan keluarga dan berburu gincu gratis. Udah.

Aku memang asli Depok, Jakarta bagian coret. Tapi setiap ke ibukota, aku jarang pulang ke rumah. Satu, karena rumah papa itu sama dengan mager saban hari saban waktu. Gak produktif. Dua, kalau acara di Jakarta, maka pulang ke Depok butuh kesabaran tingkat istri muda, karena jauhnya perjalanan dan macet cukup menguras iman. Tiga, aku ini anak desa, jadi kalau sampai Jakarta, aku suka sakit kepala dan stress sendiri menghadapi macet. Melipir ke hotel dan berdiam di sana adalah jawaban tepat. Haha siapa suruh datang Jakarta!

Kali ini, aku memilih singgah di Amaris Hotel Pancoran. Setiap traveling, aku memang lebih memilih menginap di budget hotel dibanding hotel berbintang. Karena lebih ringkes, simpel dan harganya sangat mengerti kantong mamah muda beranak satu. Dan Amaris Hotel Pancoran ini menjadi pilihan yang Alhamdulillah, ternyata pas dan tepat. Yay lagi.


Aku sampai di hotel jam 7 malem, laper gila, tapi keluar untuk cari makan tentu aja gak mungkin. Sekali lagi, aku ini sangat lemah sama macet dan beringasnya Jakarta. Akhirnya pesan makan dari aXpress, restorannya Amaris, antar ke kamar. Tadinya takut bangkrut, tapi pas lihat daftar menu yang memang dipajang di meja kamar, aku malah langsung kalap. Semua menunya, harganya di bawah 50 ribu, cuy! Aku pesan tomyam, chicken wings, fruit salad, mendoan, dan ice lemon tea. Esitu laper apa doyan? Hahahaha.
 

Amaris Hotel Pancoran ini kamarnya compact banget. Gak terlalu besar, gak banyak perintilan, tapi sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Ada kasur yang empuk dan nyaman, meja yang luas dan bertingkat, komplimen air mineral, handuk bersih, sikat gigi, slipper, kotak brangkas, sabun dan shampo untuk mandi, dan yang paling penting, colokannya buanyak. Haha. Apalah hidup manusia modern tanpa colokan.

Biarpun budget hotel, tapi Amaris Hotel Pancoran ini nyaman banget lho. Semua kamar bersih, kasurnya empuk, enak buat bobo, dan kamar mandinya kinclong. Sprei dan selimut juga bersih-bersih. Terdapat 90 kamar, jadi jangan khawatir kehabisan.


Besoknya, rombongan Embak Ceria datang ke hotel tengah hari bolong. Tanpa babibu, kami mengawali kopdar dengan makan siang sama-sama. Kopdarnya di hotel? IYA! Lagi-lagi, ini Jakarta, bho.. Kalau udah tekcup pantat di satu tempat, kecil kemungkinan untuk aku kemana-mana lagi. Kami makan siang dengan gaya yang niatnya elegan ala sosialita, tapi kenyataannya gragas macam buibu di kondangan.

Kami makan siang di meeting room, kebetulan Amaris Hotel Pancoran ini punya 2 meeting room dan yang satu sedang kosong. Ruangannya cukup luas dan nyaman. Satu ruangan cukup untuk kapasitas 35-100 orang, tergantung posisi tempat duduk. Makanannya, pesan di aXpress dong!


Ah, ya.. aXpress ini adalah restoran yang Indonesia banget. Kebanyakan, menunya merupakan masakan nusantara. Beberapa ya menu standar barat ya, kayak kentang goreng, club sandwich, atau fruit salad dengan tumpahan mayonese. Tapi, mayoritasnya menu Indonesia, dan juaranya, Sop Buntut. Entah itu buntut sapi atau buntut bidadari, karena rasanya betul-betul sedap dan gurih-gurih nyoy.

Waktu sarapan pagi harinya, aku agak kaget karena ada tumis dan oseng-oseng. Ini menu rumahan yang sederhana tapi buatku, nikmat dan jadi nilai plus untuk Amaris Hotel Pancoran. Disediakan juga kerupuk ala warung yang sumpah, bikin sarapan jadi nikmaaaat banget. Kalau kamu gak sreg dengan menu begini, ada bubur ayam dan roti juga, kok. Bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Tapi, sayang banget sih, kapan lagi coba makan ala rumahan di hotel?


Kami haha hehe, cekikikan, bertukar cerita, gosip, gibhah, ngomongin orang *ya boong aja kalau enggak*, sampai berbagi ilmu soal blogging. Gak lupa, kami selipkan dengan acara foto-foto dan langsung update-update di sosmed. Lancar dong, soalnya Amaris Hotel Pancoran ini wi-fi nya kenceng. Alhamdulillah, aktifitas ngeksis di dunia maya jadi gak terganggu sama sekali.

Untung banget ya, staff Amaris Hotel Pancoran ini ramah dan baik-baik. Jadi tiba-tiba ada kerusuhan dari 9 ibu-ibu dan satu artis, mereka tetap melayani dengan senyum. Kalau kalian menginap di sini, bisa buktikan sendiri, ini adalah hotel dengan staff yang superrrrr ramah. Gak diapa-apain nih ya, mereka suka senyam senyum sendiri. Hahahahaha Bahkan beberapa sampai menyapa dengan nama 'Selamat pagi mbak Pungky.." gitu. Mungkin saking seringnya aku mondar mandir yaa, sampai pada hapal! xD


Malamnya, kami menginap dan pating tumpuk di kamar hotel macam cucian kotor. Sebenernya sih buka 4 kamar, tapi demi memenuhi hasrat gosip yang memuncak, sebelum tidur kami kumpul di satu kamar. Beneran deh berasa gadis, sampai tengah malam masih cekikikan berasa hotel hanya milik kami. Untung kamarnya kedap, jadi kerusuhan kami gak sampai menganggu tamu kamar lain. haha dasar rempong! Kamar tempat kami kumpul ini kasurnya queen size, karena Amaris Hotel Pancoran sendiri menyediakan tiga tipe kamar. Smart Room Twin (dua bed), Smart Room Queen, dan Smart Room King. Untuk ukuran kamar sih relatif sama ya, yang membedakan hanya ukuran kasurnya saja.

Apa artinya jalan-jalan ke ibukota tanpa OOTD-an? Hal kekinian yang pantang dilewatkan bagi pelaku dunia gerlap sosial media. Haha. Pas banget, Amaris Hotel Pancoran punya area parkir yang luas dan bentuk gedung yang lucu. Pagi-pagi sebelum check-out, aku minta mbak Noe buat motretin. Ootd-an dulu sist, biar heiiits. Enggak sempit sama mobil? Enggak, karena asli halaman parkirnya luas dan lega. Tamu lagi banyakpun, masih ada tempat cukup lapang buat gegayaan. Paling diliatin orang. Hahaha


Amaris Hotel Pancoran ini aku rekomendasikan untuk kamu yang butuh penginapan ringkes dengan harga terjangkau di Jakarta. Urusan bisnis, acara keluarga, kopdar sama temen-temen, atau sekedar 'kabur' dari macet, biasanya hotel hanya dipakai untuk tidur dan numpang taruh tas. Nah, budget hotel seperi Amaris Pancoran ini pas banget. Kamarnya compact, bangunannya simpel, restorannya cepat dan sregep, jadi klop banget untuk 'numpang' istirahat apalagi kalau buru-buru. Namanya aja Jakarta ya, mana bisa kita santai-santai macam di desa? Cocok juga untuk warga sekitar yang harus melipir sementara dari rumah karena air pam mati atau listrik padam seharian. HAHA ini curhat blogger sebelah, sih :p


--
Amaris Hotel Pancoran
Jl. Raya Pasar Minggu No. 15A, Jakarta 12780, Indonesia
--
It's Mini Giveaway Time!

Pengalaman menginapku di sana, terlihat menyenangkan, ya? Kalian mau merasakan juga? Boleh. Nih, aku bagi-bagi dua voucher menginap di Amaris Hotel Pancoran, masing-masing 1 smart room kapasitas 2 orang. Voucher ini bebas dipakai, mau buat sendiri, atau dikasih ke saudara, kasih temen, kasih pacar, terserah.

Caranya, tulis aja komen di postingan ini, dengan siapa kamu akan menginap di Amaris Hotel Pancoran? Sertakan alasannya! Syaratnya, jawaban gak boleh serius-serius amat. Karena hidup udah terlalu serius, masa komen blog juga? Nyeh.

Terbuka untuk siapapun yaa. Aku tunggu sampai 16 May 2016. Seminggu aja, kalo kelamaan nanti kalian seneng. Nyehehehehe tengsbhay.

Comments

Popular posts from this blog

Gregetnya Gong Yoo, Tatjana Saphira, dan Peluncuran ZenFone 4 Selfie Series

Orang jaman now , siapa coba yang enggak suka selfie? Apalagi sekarang lagi hits banget itu yang namanya instastory , ngapain aja diapdet. Kebutuhan primer manusia berkembang jadi pangan, sandang, papan, jaringan, dan kamera depan. Hahahaha ayo ngaku! Makanya, brand cinta matiku, ASUS, kemarin meluncurkan smartphone yang didesain khusus untuk berswafoto. Untuk memenuhi kebutuhan kamera depan para aktifis cakep-dikit-selfie ini. Yang mana di dalamnya termasuk aku. Termasuk banget, pentolan malah pungky mah. Bertempat di hotel Pullman Central Park, Jakarta, pada 25 Oktober 2017, ASUS resmi meluncurkan ZenFone 4 Selfie dan ZenFone 4 Selfie Pro, dan ZenFone 4 Max di Indonesia. Kata Jerry Shen nih, Chief Executive Officer ASUS, “Kami merasa sudah waktunya ASUS menghadirkan solusi terbaru untuk penggemar selfie di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,”.  Hebringnya, ASUS menggaet Gong Yoo, aktor kenamaan Korea buat jadi brand ambassador Asia-Pasific untuk ZenFone 4 Selfie series. Ini beneran

Review: Wardah White Secret Series, Beneran Bikin Cerah!

Perempuan mana yang bisa baik-baik aja saat kulitnya kusam kekeset-kesetan? Setiap abis mandi matahari, kulitku gosongnya selalu berbonus kusam dan dekil. Jadi gak cuma gelap, tapi juga banyak noda hitam, buras, dan penuh dengan aura cakep-sih-tapi-lebih-cakep lagi-kalau-ditutup-karung. Makanya, waktu ada temenku dengan tengilnya nunjukin kulitnya yang cerah dan mencling, aku langsung geragas. Dia bilang rahasianya adalah Wardah White Secret Series . Oh yes, saat itu juga aku meliuk-liuk di depan suami lalu nelfon taksi dan ngacir ke satu dari dua mall di Purwokerto. Beli semuanya. Sekarang, aku sudah 6 bulan lebih pakai produk ini. Hasilnya kelihatan dan alhamdulillah sama sekali gak menimbulkan efek samping di kulitku. Tapi, kayaknya kulitku mulai jenuh, jadi belakangan ini udah gak ngefek apa-apa. Makanya sebelum aku ganti skincare dalam waktu dekat, sebelum ada sesi meliuk-liuk penuh rayu lagi di depan suami, aku memutuskan menulis review ini. Siapa tau bermanfaat untuk kalian yan