Skip to main content

Bulan Madu di ZEN Premium Merbabu


"Kamu bulan madu tho ceritanya?"

"Enggak, cuma numpang mesra-mesraan di Malang.."

Winda dan Silvi, dua blogger Malang yang hits banget itu lho, geleng-geleng heran. Mereka yang lagi sibuk dengan aktifitasnya masing-masing, terpaksa berhenti dulu demi nyantronin aku ke penginapan malam-malam. Karena ijig-ijig blogger Purwokerto yang banyak gaya ini kirim pesan digital: aku lagi di Malang.

Bhahahahahaha

Memang sengaja surprise sih, pun acara mesra-mesraan ke Malang ini sebenernya enggak begitu direncanakan. Awalnya kan aku dikasih liburan gratis ke Bali sama Zenrooms. He lah kok rasanya bosen ya sama Bali, terus aku nawar ke pihak Zenrooms buat belok aja ke Malang. Dikabulkan dan berangkatlah kami (aku dan suami) ke kota apel ini. Aku sih niatnya plesir keliling Malang, ya siapa sangka kanjeng suami membawa niat yang beda. Bikin adek buat Jiwo 😑😑😑

**

Karena judulnya bulan madu, jadilah selama di Malang kami banyak menghabiskan waktu di penginapan. Ya gimana bangun aja jam 12 siang, tidurnya jam 3 subuh. Jangan ditanya berapa ronde. Untung aja dapat guest house yang suasananya asik banget, rasanya tuh kayak lagi nginep di rumah sodara sendiri. Tapi sodara yang tajir melinting karena bisa beli rumah bagus dengan kamar banyak. Myahahaha

ZEN Premium Merbabu Malang, begitu nama penginapan kami tertulis di website Zenrooms. Berada di tengah kota Malang, dengan akses yang mudah dijangkau. Deket sama jalan Idjen yang tersohor itu lho. Di sekitarnya banyak restoran, cafe, minimarket, tempat-tempat nongkrong nak gawl Ngalam, pokoknya letaknya itu lebih strategis daripada posisi Zayn Malik di hati kamu. Eh, hati aku.


Meskipun guest house, tapi kamarnya bagus kayak hotel. Enggak terlalu luas sih, tapi nyaman, bersih, dan ac-nya dingin. Ya ampun katro banget emang si pungky, ac dingin aja dibahas.

Kasurnya empuk, wangi, dan bersih. Enak deh buat bikin adek, soalnya enggak ada kayu atau besi atau apalah itu yang keras-keras. Jadi nggak bakal bunyi ngkik ngkik ngkik, gitu. Mau gaya helikopter lepas landas atau jurus istri wiuw wiuw, enggak bakal ada yang denger karena kasurnya pengertian. Di kamar juga ada lemari, meja, kursi, tv, ac dingin itu tadi, lampu tidur, pemanas air buat nyeduh teh dan kopi (apa namanya sih?), plus kamar mandi dalam dengan shower air panas.

Kamar mandinya kinclong kok, ini enggak ngerti kenapa di foto jadi burek gini.
 

Disediakan juga air mineral 2 botol, handuk bersih 2 (handuk itu satuannya apa? lembar? helai? biji? buah?), teh dan kopi, juga sabun serta shampo. Nah karena aku pesan lewat Zenrooms, jadi tentu dapat complimentary tambahan dalam satu pouch cantik. Isinya ada dua sikat gigi, hand sanitizer, sapu tangan handuk, notes, dan pulpen yang semuanya bertuliskan Zenrooms. Boleh dibawa pulang? Boleh dooong, namanya aja complimentary, jadi ya buat tamu. Baik banget 💕


Oiya, kamar juga sudah termasuk breakfast untuk 2 orang dan... afternoon snack! Jarang-jarang kan yaa ada guest house menjamu tamunya dengan cemilan sore gratisan begini. Cinta bener deh ue. Sarapannya itu ada nasi goreng, mie goreng, dan roti bakar. Trus kita makannya di ruang tengah rumah yang deket dapur, dan itu asli rasanya kayak di rumah sodara sendiri. Plus, si sodara itu pinter masak karena nasi gorengnya enak!

Kami dapat kamar di depan, deket resepsionis. Jadi buka kamar langsung ruang tamu, trus sebelah kamar itu ruang makan. Uh pas deh udah. Beneran bangun tidur langsung melipir ke dapur, cengar-cengir ke staff yang ada di dapur trus "Mba, aku laper..". Mbaknya juga cara ngobrolnya kayak sodara enggak kayak staff penginapan, "Nasi goreng ya? Apa mau tak bikinin roti?".



Trus nawarin minumnya tuh, "Minumnya teh apa kopi? Apa Milo panas aja ya, enak pagi-pagi gini". Duh, senengnyaaaa... Ramah dan membumi banget. Kayak lagi mudik trus kebanjiran perhatian dari bude-bude dan tante-tante. Myehehehe

Di depan ada ruang tamu yang pewe buat leha-leha. Aku duduk di situ sama Winda dan Silvi, sambil menghabiskan seplastik sempol dan ghibahin orang. Tau sempol gak? Itu tuh tepung aci dicampur mecin banyak trus digoreng, makannya dicelup sama saos tomat murahan. Beuh. Kenikmatan tiada tanding tiada banding. Kita jadi kayak tiga mahasiswi lagi main di rumah temen bukannya ngerjain tugas malah gosip.



Dan yang pasti, Zenrooms Merbabu ini harganya terjangkau. Kamar yang aku tidurin itu cuma 300ribuan semalam. Dengan breakfast dan afternoon snack, kamar yang nyaman dan bersih, shower air panas, letaknya di tengah kota, harga segitu layak banget sih menurut aku.

Eh iya, penginapan ini punya cafe juga. Nempel di sebelahnya persis. Dapurnya pun jadi satu sama dapur guest house. Kecil memang, tapi asik syekali suasananya. Cocok buat duduk-duduk romantis sama kanjeng suami. Buat ngobrolin masa depan atau ngobrolin yang enggak-enggak.


Kenapa Pilih Zenrooms?


Soalnya murah! Bhahahaha jujur amat yak. Ha iya, penginepan sebagus ini cuma 300ribuan itukan murah. Kalau dibandingin sama budget hotel, harga segitu dapet kamar doang enggak bakal dapet suasana. Dan penginepan-penginapan model begini ternyata banyaaaak, hanya aja suka gak meyakinkan karena biasanya yang murah-murah di situs booking itukan hotel melati yang seringkali jauh dari ekspetasi kita.

Nah Zenrooms memastikan semua kamarnya punya standar yang oke dan layak inap. Jadi walaupun hotel melati, kita enggak perlu khawatir karena tentu sudah melalui standar kenyamanan Zenrooms. Kasur nyaman, free wifi, kamar mandi dalam, dan tentunya complimentary ala Zenrooms yang bikin kamar jadi lengkap. Kita jadi bisa nemu penginapan di berbagai kota yang bagus, suasananya asik, dan harganya super-terjangkau! 


Zenrooms enggak cuma ada di Malang lho, dia menyebar di berbagai kota di Indonesia. Buka aja situsnya, kamu bakal tau kalau urusan menginap itu bisa hemat dan mengasyikkan.

www.zenrooms.com


ZEN Premium Merbabu Malang

Address:
Jl. Merbabu no. 26, Malang 65112, Indonesia

Attractions near:
Restaurants: Bunga Bali Cafe, Bakso Bakar Pahlawan Trip, Terra Bistro Bar, Javanine Resto, Batavia Resto, Sugoi Tei, Ikan Bakar Cianjur

Amusement: Hutan Kota Malabar, Gajayana Stadium, Senaputra Park, Alun-Alun Tugu, Alun-Alun Malang
Culture: Museum Universitas Negeri Malang, Museum Brawijaya, Museum Bentoel Prima, Museum Zoologi Frater Vianney

Nightlife: My Place Malang, Smooth, Hugo's Malang, Anang Family Karaoke

Facilities: RSIA Husada Bunda, ATM Mandiri, ATM Bukopin, ATM BCA


Purwokerto, 7 Maret tengah malem belum ngantuk, 2017


Pas banget abis nulis ini, aku datang bulan huahahahahahaha mon maaf mas suami, Anda belum beruntung. Mungkin bulan madunya perlu diulang, ke... Singapore?  Di sana banyak Zenrooms juga lho 😜😜😜

*maunyaaaaa hahahahaha*

Comments

Popular posts from this blog

Menginap di Amaris Hotel Pancoran, Siapa Suruh Datang Jakarta!

Setiap ke Jakarta dan menginap di hotel, aku jadi punya kesukaan baru. Buka jendela malam-malam dan menonton pertunjukan bernama ibukota. Diam di sana, berlama-lama, dan menyaksikan banyak drama. Yang pada akhirnya mengantarku pada syukur, bahwa hingga hari ini, aku masih hidup di desa. Tuhan maha baik. --- Tinggal jauh dari ibukota juga membuatku kenal dekat dengan sebuah makhluk abstrak bernama kangen. Sahabatku, banyak yang tinggal di Jakarta, mengadu hidup di sana. Dan terpisah 7 jam kereta api dengan mereka, ternyata malah membuatku menghargai setiap pertemuan. Mengajarkanku betapa berharganya setiap kesempatan yang aku punya untuk berangkat ke sana. Minggu lalu, kesempatan itu datang lagi, pergi ke ibukota. Yay. Penuh haru banyak noraknya, aku mengemas barang untuk dua tujuan: menghadiri pesta pernikahan Cablo dan kopi darat dengan rombongan ibu-ibu blogger super-rempong.  Tujuan pertama adalah seorang teman lama yang punya nama asli Reka, kupanggil Cablo karena dia memang Canti

Cantiknya Kain Besurek Khas Bengkulu

Kain yang aku pakai itu, kain Besurek khas Bengkulu. Cantik banget yaaa.. Eh, apa? Kain Besurek nggak boleh dijadikan rok? Nggak sopan? Kenapa? Boleh, kali. Motif yang ada pada kain Besurek, itu hanya ornamen yang menyerupai huruf arab gundul, dan enggak ada artinya. Jadi BUKAN ayat suci Alquran, ya! Meskipun, he euh, Besurek secara harafiah berarti bersurat atau tertulis. Tapi menurut kak Asnody, guide yang menemaniku waktu di Museum Negeri Bengkulu, motif pada kain Besurek itu enggak membentuk kalimat dan enggak bisa dibaca. Jadi ya memang bukan surat dalam Alquran, hanya ornamen yang menyerupai. Saking noraknya si Pungky, aku baru tau sebulan yang lalu kalau Bengkulu punya kain khas yang namanya kain Besurek ini. Waktu pertama kali lihat kain ini di Museum Negeri Bengkulu, aku melengos gitu aja karena sekilas kelihatan biasa aja. Cuma kain yang bermotif huruf arab gundul. Pun warnanya, yang dipajang di museum, kelihatan kuno di mataku. Jadi aku lebih tertarik nyantroni temen-temen

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo