Skip to main content

Enak Banget Lo, Fesbukan Doang Dapet Duit!


Waktu aku kerja jadi digital marketing officer, temen-temen tuh pada sering banget komentar "Enak ya kerjaan lu, fesbukan doang dapet duit!". Enggak cuma temen, komentar semacam ini bahkan datang dari keluarga. Ya karena tiap mereka ke rumah, pasti lagi lihat aku buka facebook atau sekrol-sekrol instagram. Koloran doang, kadang belom mandi, hape aja terus dikekepin. Malah kadang diceletukin, "Kamu nggak pengen kerja yang bener?". Lha emang ini kerja nggak bener? Muahahahaha

Iya, bekerja di dunia digital marketing emang masih sering dipandang sebelah hidung. Apalagi aku karyawan remote, kerjaku ya di rumah, di cafe, di kampus, kadang kerja sambil tiduran, sambil menyusui anak, ya dimana aja deh sepenginnya dan sebutuhnya aku kerja.

Waktu mengisi posisi social media strategist, orang-orang taunya aku ini 'ngadmin', dan itu hal yang sangat sangat gancil. Dimana susahnya fesbukan? Mainan instagram? Bikin twit sebiji dua biji, which is cuma 280 kata sehari? Balesin komentar orang itu yaelah apa sih susahnya, nanggepin komplain kan bisa pakai template dan modal pegang hape sepuluh menit juga beres. Gitu ya?

ENGGAAAAK, JURAGAAAAAN.

Buahahahahaha dunia digital marketing enggak segancil itu. Sini sini, duduk yang cakep, kuceritain ya! Barangkali kamu tertarik mempromosikan usaha kamu lewat ranah digital, tapi bingung harus ngapain dan apa yang dikerjakan. Ini lho, hal-hal yang harus kamu tempuh saat kamu melakukan promosi di dunia maya.

1. Bikin Konten itu Enggak Segampang Fesbukan


Kalau yang kamu bilang 'ngadmin' itu cuma apdet status trus udah, kamu salah banget. Dulu pertama kali jadi socmed specialist, aku pegang brand bulu mata premium gitu. Dan tau apa, demi konten, aku ikut kelas make up! Iya, karena yang brand ini posting di sosmednya adalah tips and trick memoles mata jadi badai. Jadi sebagai orang dibalik postingan-postingan itu, ya aku harus bisa dandan lah.

Bayangin gak, seorang pungky, yang sehari-harinya jarang mandi, kudu paham cara pakai esedo sama lipensetip. Jadi tuh kadang, foto di IG nya si brand isinya mata aku lagi dandan sangat wow. Padahal aslinya cuma mata aja yang didandanin, trus difoto, upload! Muka ke bawah, masih bau asem karena belom mandi dari kemaren. Ahahahaha demi konten!


Trus waktu pegang sosmednya brand suplemen kesehatan, aduh itu lebih lawak lagi. Si klien minta konten dengan foto yang berkualitas tinggi. Jadi itu kapsulan aku bawa kemana-mana banget, bahkan keluar negeri, cuma demi foto sebiji dua biji. Trus itukan selalu ada di tas aku ya, nah sering tuh aku lagi jalan kemana gitu, nemu mbak-mbak cantik yang bodinya bagus. Aku deketin deh, "Mbak, boleh minta fotonya sekali gak? Mukanya gak kelihatan kok. Lagi pegang ini ya..". 

Sodorin bungkus suplemennya, foto sekali dua kali, upload! Captionnya "Ladies, tubuh sehat dan seksi tentu jadi impian setiap wanita. Karenanya, bawa selalu xxx kemanapun kamu pergi untuk mendapatkan tubuh impian kamu!". Banjir like. HAHAHAHAHAHA

Produksi konten menuntut para pegiat digital marketing, punya kemampuan fotografi, sekaligus menulis (content writing), sekaligus desain grafis, sekaligus video editing, sekaligus radar untuk update tren terkini tentang 'dunia brand' yang lagi kami kerjakan. Harus paham juga taste-nya si brand, produk bedak untuk remaja misalnya. Ya buat nuansa konten yang ngepink, ceria, dan ringan. Pegang produk celana dalam pria, ya nggak mungkin kan kontennya tetap ngepink dan ceria? Yakali kan foto celana dalam pria bekgronnya lolipop sama unicorn terbang-terbang hahahaha 

2. Berburu KOL


KOL itu key opinion leader, bukan kembang yang buat masak itu bukan. Namanya aja marketing, selain produksi konten berkualitas, butuh juga bekerjasama dengan orang-orang yang berpengaruh buat mempromosikan si produk. Dulu waktu pegang bagian ini, beuh, aku nyari kontak manajemen artis udah kayak mantan belum move on. Kejar terus tanya sana sini. Dan namanya digital, seleb dunia maya macam dek Anya dan dek Awkarin ya kudu banget kita tau harga dan kontaknya.

Itu kalau selebnya enakan dan biasa kerja, urusan bakal gampang srat sret srot. Tapi kalau sombong dan tengilnya seubun-ubun, ya aku juga yang harus punya sejuta ide buat ngakalin biar deal. Gimana dong, kliennya minta dia, mau nggak mau, biarpun dijutekin mulu ya tetep kejar terus. Belum lagi kalau selebnya masih bocah, yang baru kenal dunia endorse tapi followersnya bejibun. Kita minta rate card, dia ngasihnya kartu nama. Kita minta media kit, dia gak tau media kit itu apaan, yaudah deh minta profilnya dek.. Trus dia ngirim foto selfie di kamarnya. 

Bang.. Pundak mana pundak.

Ha itu agency yang menghubungi blogger untuk kerjasama artikel, kamu pikir kerjanya gampang. Mencari blogger yang pas dan klik sama si brand, itukan engga modal "oke, blog lo rame, kita deal". Engga, juragaaaan. Aku pernah blogwalking ke 200an blog, demi milih SEPULUH blog yang klik sama si brand. Yasalam. Enggak mungkin tho, brand kecantikan kita kasih ke blogger otomotif. Nanti dia bergincu pakai oli, nenekmu mau tanggung jawab?

3. Apa? Instagram Bisa Live Sekarang? Duh, InstaStories Aja Belum Nemu Celahnya!


Iya, di saat orang lain hore-hore dengan apdet terbaru para sosmed, pegiat digital marketing lagi pijet jidat. Hahahahaha Standarnya nih ya (STANDAR), kami harus paham hal-hal teknis sosial media di luar produksi konten. Cara beriklan di fanpage facebook, pasang sponsored post di instagram, membaca analytic, seluk beluk tentang instagram for bussiness, bahkan hapal ukuran-ukuran image yang tepat untuk setiap sosial media platform.

Di luar itu semua, aku juga harus mengulik apakah fitur terbaru setiap sosmed bisa dijadikan celah untuk promosi? InstaStories misalnya, gimana memanfaatkan instaStories untuk promosi. Kan orang pasti penginnya buka instaStories itu ya lihat real life nya kita. Gimana real life-nya sebuah brand? Posting foto pabrik gitu?

Trus mengulik ini belum kelar, ijig-ijig instagram punya fitur Live. Derrrrr! Para KOL pada live dan ih ternyata yang menyimak banyak yaaa.. Bisa dong ya dimanfaatkan untuk promosi. Gimana nih strateginya biar smooth? Eh, instaStories emang udah nemu celahnya? Jadi posting foto pabrik? masa pabrik? hahahahahahaha kalah deh rumitnya hubungan teman tapi mantan.

**

Sekarang aku sudah resign dari semua perusahaan digital marketing, dan memilih hidup sebagai ibu rumah tangga. Tapi, sisa-sisa ilmu saat kerja dulu, aku terapkan di blog. Ya lumayan, meskipun bukan seleb, tapi rejekiku dari blog belum pernah putus. Digital marketing membawaku dan keluarga ke hidup yang lebih baik, lebih sejahtera. Blog ini, blog Jiwo, dan calon blog mas Suami, terus merangkak naik ya berkat kemampuan digital marketing yang aku miliki. Plus, restu dan bantu suami tentunya yah. Karena dialah guru menulisku.


 Purwokerto, 18 februari belum mandi, 2017
Aku bisa dapat banyak kesempatan dari blog, bukan sekedar karena aku menulis, tapi karena aku mendistribusikan tulisanku. Membuat namaku dan blogku ada dimana-mana, supaya orang ngeh, orang kenal, dan orang tertarik memberiku kesempatan bagus. Dan itu semua, adalah digital marketing.


Comments

Popular posts from this blog

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo...

D'Qiano, Waterpark di Ketinggian 2000 mdpl

Masa kecil kurang bahagia, enggak bakal berlaku di sini. Mungkin terjadi adalah masa kecil kurang... lama. Saking asiknya, rasanya jiwa kanak-kanak dalam diri bergejolak minta diladeni. Sosorotan sampai bokong ledes, berdiri lama-lama di bawah pancuran air, atau menantang ember tumpah dengan kalimat "Kami tidak takut!", byuuuuur... Hahahahaha  *siram mas Abi sang orator ember tumpah* Apa rasanya main air di dataran tinggi yang suhunya seringkali minus? Gimana menggigilnya meluncur di water slide , di tempat yang kerap turun es saking dinginnya? Sini, kuajak kalian ke D'Qiano! Waterpark dengan posisi tertinggi di Indonesia. Dingin? Ya jangan ditanya. Pertama datang, liat airnya dari jauh aja aku udah merinding. Ibarat jatuh cinta, gemetarnya itu kerasa walau tanpa menyentuh. Adek kejet-kejet, bang.. Terletak di dataran tinggi Dieng, D'Qiano menyuguhkan wisata air yang cukup gila. Cuma di sini kita bisa berenang ditemani kabut dan udara dingin khas pegunungan. Buk...

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro

Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget. Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah! ** ASUS ZenFone 4 Selfie Pro memungkinkan penggunanya mengambil foto pribadi dengan sempurna, sekaligus memberikan definisi baru apa yang bisa dilakukan saat mengambil foto selfie. ASUS menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan dual front facing camera yang memungkinkan lebih banyak orang masuk ke dalam frame, lebih banyak pemandangan bisa ditangkap, dan memanfaatkan efek beautification dengan sensitivitas cahaya hingga 2x lebih baik. Pengguna bahkan bisa mereka video selfie hingga res...