Ada kalanya dalam hidup, kita butuh waktu untuk sendiri. Duduk tanpa siapa-siapa. Menikmati gemericik alam dan melupakan segala hal pelik yang memberatkan kepala. Kita bercerita banyak hal pada langit, pada udara, pada sepoi, dan pada air yang yang mengalirkan bahagia. Kita melepas rutinitas.
Jika saat itu tiba, datanglah ke sini. Sebuah air terjun syahdu di Banyumas, bernama Curug Lawang, masyarakat menyebutnya Sendhang Bidadari. Kamu bisa duduk di salah satu batunya, menyadari ternyata sendirian terkadang menyenangkan. Bisa memikirkan banyak hal tanpa siapa-siapa, tanpa diganggu apa-apa. Hanya ada kamu dan nyanyian air terjun di hadapanmu. Ya, sesyahdu itu.
Jika saat itu tiba, datanglah ke sini. Sebuah air terjun syahdu di Banyumas, bernama Curug Lawang, masyarakat menyebutnya Sendhang Bidadari. Kamu bisa duduk di salah satu batunya, menyadari ternyata sendirian terkadang menyenangkan. Bisa memikirkan banyak hal tanpa siapa-siapa, tanpa diganggu apa-apa. Hanya ada kamu dan nyanyian air terjun di hadapanmu. Ya, sesyahdu itu.
**
Berada dalam kepungan bebatuan yang membuatnya seolah-olah memiliki ruang, air terjun ini terkenal dengan nama Sendhang Bidadari. Sendhang, dalam bahasa setempat, berarti tempat mandi. Semacam ruang khusus untuk basah dan basuh. Dan saking indahnya, curug ini dipercaya sebagai tempat mandinya bidadari (peri) pada masa lampau.
Selain hari libur, Sendhang Bidadari selalu sepi wisatawan. Kamu bisa memiliki waktu intim bersama semesta. Terdapat bebatuan dimana kamu bisa duduk, tengkurep, ngangkring, atau bahkan berbaring dan menikmati jatuhnya air yang-dengan malu malu-memerciki wajah.
Sendhang Bidadari membawa aliran Kali Pelus. Tau Kali Pelus, kan? Sungai ini adalah aliran yang membawa air dari kaki Gunung Slamet menuju Banyumas. Aliran yang menghidupi kami setiap hari. Yang menyalakan debit curug-curug kebanggaan Baturraden. Yang membuat Purwokerto kami selalu sejahtera secara alam, pangan, dan kehidupan.
Pada hari-hari tertentu, Sendhang Bidadari kerap digunakan sebagai wahana rappelling. Aku pernah coba, waktu kegiatan river trip bersama Canyoning Indonesia. Air terjun yang biasa dinikmati dari bawah, disusuri dari atas. Aku menuruni Sendhang Bidadari hanya bermodal seutas tali, lalu jatuh bersama aliran Kali Pelus. Ngeri-ngeri sedap!
Sendhang Bidadari berada dalam kawasan wisata Curug Telu, terletak di desa Karangsalam, Baturraden, Banyumas. Kamu bisa mencapainya dari Purwokerto. Berkendaralah menuju arah Baturraden, sampai di gerbang utama, jangan masuk, tapi belok ke kanan. Patokannya, gerobak KFC di pinggir jalan warna putih, Karangsalam Fried Chicken.
Ikuti terus jalan sampai bertemu plang bertulis Desa Karangsalam, lalu belok kanan lagi. Sampai sana, sudah dekat. Aku bingung menjelaskan lebih lanjut, jadi please tanya penduduk setempat, ya. Atau pakai saja perasaan, kalian pasti tau kalau perasaan nggak mungkin berkata bohong. Hahahaha Sederhana sih, karena aku nggak yakin ada yang sudah pernah check in google maps atau belum. Di sini susah sinyal.
Harga tiket masuknya, Rp 5 ribu saja per-orang. Sepuas-puasnya di dalam sampai bosan. Harga ini sudah bisa mengunjungi 3 titik sekaligus: Sendhang Bidadari, Kedung Pete, dan Curug Telu. Biaya parkir motor Rp 2 ribu, mobil Rp 5 ribu, kalau jalan kaki gratis. Kalau lapar atau haus, jajan lah jangan kayak orang susah. Warung-warung di sana, harga normal kok, bukan harga wisata. Juaranya tentu tempe mendoan cocol sambel kecap, seribu perak nikmat sejagat.
Kesukaanku, warungnya Bu Monah. Kalau lagi beruntung, kita bisa menikmati pecel hutan yang enaknya nggak ada lawan. Tapi ini jarang terjadi karena Bu Monah seringnya hanya goreng mendoan. Kalau mau makan enak, harus sms dulu. Nanti beliau akan pergi ke hutan, memetik sayur mayur segar, rebus saat itu juga lalu meracik bumbu pecel. Sayur baru petik berpadu bumbu kacang pedes pedes kemlecer, lezatnya jangan ditanya.
Harga tiket masuknya, Rp 5 ribu saja per-orang. Sepuas-puasnya di dalam sampai bosan. Harga ini sudah bisa mengunjungi 3 titik sekaligus: Sendhang Bidadari, Kedung Pete, dan Curug Telu. Biaya parkir motor Rp 2 ribu, mobil Rp 5 ribu, kalau jalan kaki gratis. Kalau lapar atau haus, jajan lah jangan kayak orang susah. Warung-warung di sana, harga normal kok, bukan harga wisata. Juaranya tentu tempe mendoan cocol sambel kecap, seribu perak nikmat sejagat.
Kesukaanku, warungnya Bu Monah. Kalau lagi beruntung, kita bisa menikmati pecel hutan yang enaknya nggak ada lawan. Tapi ini jarang terjadi karena Bu Monah seringnya hanya goreng mendoan. Kalau mau makan enak, harus sms dulu. Nanti beliau akan pergi ke hutan, memetik sayur mayur segar, rebus saat itu juga lalu meracik bumbu pecel. Sayur baru petik berpadu bumbu kacang pedes pedes kemlecer, lezatnya jangan ditanya.

Satu hal penting tentang kawasan wisata Curug Telu yang harus diingat,-kalau perlu tempel di jidat. Di sana tersedia banyak tempat sampah. Persembahan pokdarwis (kelompok sadar wisata) desa Karangsalam. Jadi kumohon dengan sangat, jangan pernah buang sembarangan sampah kalian, apapun itu. Sekalipun sampah berbentuk mantan. Kalau ingin berenang atau sekedar nyemplung, pastikan puntung rokok atau bungkus permen di saku celana, tidak ikut bersamamu ke dalam air.
Inilah satu dari jutaan pesona Jawa Tengah yang mungkin perlu kamu singgahi. Sebuah ruang sunyi tempat mandi para bidadari. Datanglah ke sini barang sekali, kamu akan tau, alam Jawa Tengah sanggup mengantar kebahagiaan pada hatimu, pada jiwamu. Di sini, di Sendhang Bidadari.
***
Foto oleh: Kukuh Sukmana dan Syaqib Askar
Video oleh: Kukuh Sukmana dan Herdiyan Rare
Comments
Post a Comment