Skip to main content

Jatuh Cinta di Homestay Pesona Jogja

 
Aku dan suami, bukan tipe pasangan yang suka mempertontonkan kemesraan di dunia maya. Tapi sekalinya kami pengin melakukan ini, kami difasilitasi penuh sama Pesona Jogja Homestay. Uuhhh...

Undangan itu datang tepat beberapa hari setelah aku mengajukan rayu maut ke mas bojo.

“Ngayas, kita udah lama ya nggak ngapa-ngapain”

“Ha?”

“Sadar gak sih kita ini lagi kerja terus. Pengin liburan yang cuma golar-goler, gitu. Bertiga. Uyel-uyelan di kasur macam keluarga kecil utuh bahagia kebanyakan anggaran”

“….”

“Kita staycation, yuk! Sekalian foto keluarga ala-ala selebgram. Kita udah semiliar ribu juta tahun lho enggak foto bertiga. Lagian kan bulan ini ulang tahun kamu sama Jiwo. Ayolah!”


Mas bojo enggak nanggepin karena dia emang gitu, tengil dan sok cool. Tapi ternyata malaikat denger apa yang aku ucapin malam itu. Dua hari berselang, sebuah notifikasi whatsapp mengabulkan persis apa yang aku pengin. Dari tante Irma Devita, penulis novel Sang Patriot. Beliau mengundang aku sekeluarga buat nyicipin penginapan miliknya. Pesona Jogja Homestay, namanya. Aku senengnya bukan main. Beneran jingkrak-jingkrak norak karena liburan sekeluarga gratisan itu ya masa enggak hepi? Bhahahaha

** 

Seperti namanya, Pesona Jogja Homestay adalah penginapan berkonsep rumah. Ada lima rumah yang bisa disewa dan semuanya di satu kompleks yang sama. Ada enam sih sebenarnya, tapi yang satu jadi kantor gitu. Tempat para staf selonjor-selonjor gemas. Bisa disewa seluruh rumah, bisa juga hanya per kamar. Tapi karena kami istimewa, jadi kami dapat satu rumah. HAHA Nggak ding, kebetulan aja lagi sekalian blogger gathering. Jadi kami satu rumah dengan blogger-blogger lain, mereka dari Jember, itu lho.. uncle yang sedang mencari marpuah.

Keluargaku menempati kamar superior di rumah Prambanan. Iya, tiap rumah ada namanya. Gaul beut ye. Namanya ini mengikuti tempat-tempat hits di Yogyakarta kayak Malioboro, Borobudur, Kaliurang, Prambanan, dan *sisanya lupa*.

Seharian di sini, aku dan keluarga kecil cuma uyel-uyelan di kamar. Ya sesekali gosip sama geng Jember, atau pepotoan di teras dan halaman depan. Tapi sebagian besar hari kami diisi dengan: ngasur. Anak aku apalagi, dia mah kalau ketemu wifi langsung lupa dunia. Seharian di kasur nonton youtube betah banget. Di Pesona Jogja Homestay ini wifi-nya was wes wos, jadi dia nggak mau ngapa-ngapain selain golar-goler nyutub.


Aku dan suami bulan madu lah. Kami udah lama juga gak lupa dunia. Kami ngobrol, nonton tv, kadang sekrol sosmed masing-masing, ghibahin orang, baca-baca komentar di blog, nyemil berbungkus-bungkus ciki, selonjoran tanpa mikirin kerjaan atau deadline (yang sebenarnya lagi numpuk menunggu giliran tampil haha), dan melakukan gerakan-gerakan enak yang masa kalian harus diceritain sih?

Kamarnya baguuuuusss. Rasa hotel! Nuansanya modern dengan seluruh perabot berwarna putih. Pas buat foto-foto ngasih makan instagram haha. Dan bersihnya dong, kayak kamar abis lebaran. Tanpa noda setitikpun, ini yang nyapu kursus bersih-bersih di mana? Pasti suaminya nggak brewokan.
Trus aku bikin foto pencitraan di kamar. Pegang-pegang laptop biar kesannya blogger banget padahal laptop gak nyala. Tapi gatot, ekspresinya keliatan nipu, jadi aku jujur ini. Muahahaha

Kasurnya wangi bianget. Aku sempet bilang ke mas bojo, ini sprei ketumpahan pelembut apa gimana sih? Wangi bener sumpah. Nyaman, empuk, dan nggak berisik kalau dipakai main enjot-enjot. Kedap suara juga, jadi kalau jerit-jerit pedih nggak terlalu kedengaran sampai keluar.

Ya anak akoh kan masih balita, jadi masih suka jerit-jerit ih mikir apa lu pada?

Saking betahnya leyeh-leyeh bertiga, kami mandinya jadi sehari sekali. Ya kan nggak keringetan wong ac-nya dingin. Padahal kami menempati kamar superior, yang mana kamar mandinya di dalam. Ini pun rasa hotel. Airnya ada dingin dan panas tinggal puter nggak perlu masak dulu. Ada wastafel, cermin, dan ember. Iya, lengkap dengan ember. Barangkali kamu kesepian, mblo, nginep di sini bisa curhat sama ember.

Kalau bosan, kami ke teras. Duduk sore-sore sambil minum teh dan kopi. Kopi sama tehnya selalu ada karena memang disediakan sama homestay. Menikmati Jogja yang syahdu karena Pesona Jogja Homestay ini berada di tengah pemukiman penduduk. Belakangnya sawah. Jadi jauh dari bising kendaraan apalagi tatot-tatot klakson. Kalau malam, semua jadi romantis. Karena di halaman dihiasi lampu-lampu gantung. Duduk di teras ditemenin suara jangkrik, itu jadinya cuma satu: nggak mau pulang.

Kalau pengin jajan, tinggal jalan kaki dikit. Di belakang homestay ada angkringan. Angkringan oplosan, namanya. Ngemil nasi kucing sama bakwan plus es teh, di pinggir sawah, itu nikmatnya sukar dikalahkan bahkan oleh gebetan telanjang. Tapi btw, sejak kapan nasi kucing itu cemilan? Mbaknya rakus apa doyan.

Tapi namanya bawa balita, pasti ada aja ya rempongnya. Penginnya golar-goler tiada henti, apa daya si bocil banyak pengin. Mata mah panjer ke youtube, tapi mulutnya rekues terus. Minta susu lah, teh manis lah, air putih harus pakai cangkir lah, jelly dingin lah, terus aja bikin bulan madu emak bapak nggak indah. Untung Pesona Jogja Homestay lengkap sedapur-dapurnya. Disediakan gelas banyak banget macam orang mau gelar hajatan. Ada dispenser panas dingin, rice cooker, kulkas, dan sabun cuci piring. Jadi semua rekues anak aku bisa terpenuhi dengan sekali cling. Cling!


Kalau lapar, tinggal ngedip ke staf penginapan. Duduk di meja makan dan berbahagia. Jadi kalau sewa kamar/rumah, itu otomatis termasuk breakfast dan ENAK. Lontong sayurnya itu kuahnya diimpor langsung dari khayangan kayaknya. Enak banget demi. Bayangin, bangun tidur langsung tersedia sarapan enak buat suami, nikmat jadi istri magabut mana yang bisa aku dustakan?
Untuk makan siang dan malam, memang nggak termasuk, tapi kalau mau tetap bisa pesan ke staf dan sotonya sedap luar biasa. Sate ususnya itu lho, tak terlupakan di lidah. Nyam. *pengin lagi*
 

 

Kalau boleh jujur, aku tuh sebenernya paling menghindari kalau ada yang ngajakin liburan trus nginepnya di homestay. Ehehehehe Ngapain? Namanya liburan kan apa-apa pengin praktis, pengin dilayani. Lha kalau di homestay, kudu masak sendiri, apa-apa sendiri, melayani diri sendiri. Pindah rumah atuh ini mah bukan liburan, heu.

Ternyata di sini beneran kelas premium. Pelayanannya nggak main-main dan detil. Mbak Widhi namanya, staf yang kami juluki The Ready Girl. Saban kami butuh apa-apa, tinggal whatsapp doi dan dia akan bilang “siap!”. Dia siaga antar-jemput tamu dari stasiun atau bandara, dia sedia dimintain tolong gorengin telor waktu anakku muntah-muntah jam 2 pagi, dia gercep nyalain motor waktu aku bilang butuh diantar ke minimarket, bahkan dia mau lho nemenin nongkrong di café tengah malam. Hahahahaha tamu gak tau diri.

Ada lagi staf yang kami panggil si ibu baik. Dia yang nyiapin setiap makan kami. Satu pagi, sarapannya nasi pecel. Dia dengan baiknya bilang “udah digorengin telur ya mbak buat anaknya, ini agak pedes pecelnya”. Trus waktu aku bilang kamar kami penuh remah biskuit, dia minta kuncinya. Kami jalan-jalan keliling Yogya dan pulang-pulang kamar kami bersih kinclong spreinya ganti.

Satu lagi yang aku ingat, staf yang kami sebut Mas Sapu. Ini nggak sopan banget ya siapa-siapa dikasih julukan. Bhahahaha. Satu sore pas nongkrong di teras, anakku numpahin ciki ke lantai. Trus aku ke rumah kantor mau pinjem sapu. Mas ini bilang “Jangan mbak, mbak nggak boleh pegang sapunya. Biar saya aja yang bersihkan”. Trus sambil nyapu dia cerita, dia setiap rumah memang gak disediakan sapu, karena tamu gak diperkenankan nyapu sendiri. Biar mereka yang lakukan. Haduuuu :’)

**

Oiya, geng Jember itu kamarnya di atas. Karena setiap rumah memang ada 3 kamar. Satu kamar superior kayak yang aku isi, dan dua lainnya kamar deluxe. Semuanya sama. Dari bersihnya, nyamannya, kasurnya, sampai wangi biangetnya. Bedanya, kamar yang dua ini tanpa kamar mandi dalam. Jadi satu kamar mandi buat 2 kamar, gitu. Asal kebeletnya terjadwal, nggak masalah sih karena kan jaraknya dari kamar cuma seselepetan kolor.

Buatku, leyeh-leyeh di penginapan bareng anak suami itu berarti banget. Kami jadi makin lengket, makin mesra, makin hot. Kami menikmati quality time tanpa perlu mikirin masak apa, kerjaan gimana, deadline apa kabar, dan hal-hal ngehe lainnya yang serius merusak kualitas waktu bertiga. Kami merayakan ulang tahun Jiwo dan mas suami dengan waktu bersama. Itu indah banget dan aku sempet nangis terharu malemnya. Hahahaha dasar lebay. Di sini, aku rasanya jatuh cinta lagi sama anak dan suami.

Terimakasih tante Irma, terimakasih Pesona Jogja Homestay, terimakasih mbak Widhi, ibu baik, dan mas sapu. Terimakasih atas waktu berharga untuk kami bertiga. Love!

Purwokerto, kembali bekerja dan berumah tangga, 27 Oktober 2016

Yang jelas, kami jadi punya foto mesra yang bisa dipamerin di sosmed. Walaupun cuma satu. Sisanya gatot karena kami ternyata lebih menikmati gegolerannya daripada narsis-narsisnya. Gapapa lah, satu juga udah prestasi. Jarang-jarang muka suami aku masuk blog yekan. Mari kita keprok! 

***

Pesona Jogja Homestay
Gang Pandu nomor 484, Celeban UH III, Tahunan, Yogyakarta
Telepon Reservasi: (0274) 2872723/ 085776983377/081226948552
pesonajogja-homestay.com
@pesonajogja_homestay | @pesonajogja484
Bisa dipesan melalui situs-situs boking online seperti traveloka dan semacamnya

Comments

Popular posts from this blog

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo...

D'Qiano, Waterpark di Ketinggian 2000 mdpl

Masa kecil kurang bahagia, enggak bakal berlaku di sini. Mungkin terjadi adalah masa kecil kurang... lama. Saking asiknya, rasanya jiwa kanak-kanak dalam diri bergejolak minta diladeni. Sosorotan sampai bokong ledes, berdiri lama-lama di bawah pancuran air, atau menantang ember tumpah dengan kalimat "Kami tidak takut!", byuuuuur... Hahahahaha  *siram mas Abi sang orator ember tumpah* Apa rasanya main air di dataran tinggi yang suhunya seringkali minus? Gimana menggigilnya meluncur di water slide , di tempat yang kerap turun es saking dinginnya? Sini, kuajak kalian ke D'Qiano! Waterpark dengan posisi tertinggi di Indonesia. Dingin? Ya jangan ditanya. Pertama datang, liat airnya dari jauh aja aku udah merinding. Ibarat jatuh cinta, gemetarnya itu kerasa walau tanpa menyentuh. Adek kejet-kejet, bang.. Terletak di dataran tinggi Dieng, D'Qiano menyuguhkan wisata air yang cukup gila. Cuma di sini kita bisa berenang ditemani kabut dan udara dingin khas pegunungan. Buk...

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro

Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget. Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah! ** ASUS ZenFone 4 Selfie Pro memungkinkan penggunanya mengambil foto pribadi dengan sempurna, sekaligus memberikan definisi baru apa yang bisa dilakukan saat mengambil foto selfie. ASUS menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan dual front facing camera yang memungkinkan lebih banyak orang masuk ke dalam frame, lebih banyak pemandangan bisa ditangkap, dan memanfaatkan efek beautification dengan sensitivitas cahaya hingga 2x lebih baik. Pengguna bahkan bisa mereka video selfie hingga res...