Dulu banget, aku pernah membenci pasukan cewek menye-menye. Mereka yang hidupnya cuma salon, belanja, poles gincu, ngecat rambut, dan lenggak lenggok di kampus. Setiap bulan mereka ganti tas, kadang ganti sepatu, gak jarang ganti warna rambut. Kulitnya mencling khas suntik putih di klinik kecantikan, jangankan lalat, godzila juga mungkin kepeleset kalau kena pipinya. Saking mulusnya.
Aku benci banget karena menurutku mereka lebay dan gak ada otaknya. Rutin suntik putih buat apa coba? Gak penting. Ke kampus pakai wedges sepuluh centi itukan minta ditabok banget. Ngana ke kampus mau kuliah apa mau show, mbak? Gincunya mentereng jembreng macam Jupe mau konser akbar. Dp bbm-nya ganti foto dari taksi ke taksi, dari mall ke mall, salon ke salon, pantang deh kena matahari.
Dan satu hari aku kena batunya. Gebetanku, yang gantengnya selangit bumi, suka sama salah satu pasukan menye-menye itu. Dia curhat lagi menggebet cewek, yang menurutnya cantik buanget. Kulitnya putih mencling, rambutnya cokelat kemerah-merahan, sepatunya pletak pletok dan gincunya mentereng jembreng. Setelah curhatnya itu, aku langsung pulang ke kosan, ngaca dan nangis. Ya ampun, aku jelek banget!
Kulitku gosong keseringan panas-panasan, kaos belel dilapis flanel, sneaker, ditambah muka yang akan lebih cantik kalau ditutup karung. Nggak kenal pensil alis, nggak kenal lipstick, jangankan bedak, cuci muka aja aku kalau inget. Bener-bener 180 derajat dari cewek cantik dalam versi gebetanku. Dan aku kehilangan cowok yang aku suka hanya karena fisik, itu sedih sedih sedih banget. Aku nangis beneran nangis.
Cewek-cewek itu kalau mau dapet cowok impiannya, tinggal tunjuk. Semua laki-laki pasti suka sama mereka. Yaiyalah, cantik. Sedangkan aku, mana ada cowok yang mau sama cewek kulitnya gosong begini. Rambut kecokelatan bukan karena cat tapi matahari. Boro-boro ngerti lipstick, kena lipbalm dikit aja langsung mecucu susah mingkem. Sekalinya pakai eyeliner, pulang kuliah mata langsung merah berair karena masuk-masuk ke mata dan bikin pedih.
Sejak itu aku berhenti kelayapan. Tadinya sebulan sekali ke luar kota sendirian, minimal ke Jogja jenguk mama. Aku setop, aku di kosan berbulan-bulan supaya enggak gosong lagi. Aku mulai beli krim ini itu, maskeran sering banget sampai muka rasanya ledes, mulai belajar make up dari a ke z, sampai puncaknya, aku beli kosmetik ratusan ribu. Buat anak kos, itu harga mahal yang bikin aku puasa berhari-hari.
**
Singkatnya, obsesiku atas gebetan ganteng itu ternyata malah pelan-pelan menguap. Aku menikmati usahaku menjadi cantik, karena aku mau cantik, karena ternyata merawat diri habis-habisan itu menyenangkan. Dandan total dan lihat muka kayak Cinderella di kaca itu bikin senyum-senyum sendiri. Aku mau cantik bukan karena dia.
Waktu berjalan dan jodoh mengantarku pada satu laki-laki lain: Mas Topan. Orang yang mengajak aku pacaran panas-panasan keliling pasar cuma untuk hunting foto. Sumpah lo? Gue perawatan kulit gila-gilaan demi cowok, dan sekarang malah pacar sendiri yang ngajak gosong-gosongan? Ratusan kali kami kencan di bawah terik matahari. Lengkap dengan kaos belel, jeans buluk dan sneaker. Gosongnya kulitku makin gak karu-karuan, ini muka makin minta ditutup karung, sempet panuan pula bahahahaha tapi dia setia jadi pacar aku sampai kami… menikah.
Sekarang kami sudah 5 tahun menikah. Sejak nikah, aku malah jadi rajin buanget perawatan. Sisa-sisa belajar menye dulu, masih membekas baik. Aku jadi tau, kenapa mereka segila itu bela-belain untuk terlihat cantik. Karena memang bikin bahagia!

Sekarang, aku tetep rajin panas-panasan, kelayapan, tapi aku juga rajin merawat kulit. Skincare-ku berjejer dari ujung meja ke ujung lemari. Jadi biarpun gosong, aku tau kulitku tetap terawat. Aku mulai setop pakai kaos belel karena menurutku (sekarang) bukan begitu caranya menghargai diri sendiri. Aku belajar dandan karena aku sadar, lipstick itu memang bikin tambah cantik kok! Bedak itu bikin muka gak kelihatan kusam dan rasanya menyenangkan. Aku olah raga gila-gilaan demi punya perut rata, biar seksi, aku bahagia kalau merasa seksi.
Tapi trus aku tetep nanya ke suami,
“Ngayas, kalau aku tambah demek gara-gara panas-panasan mulu, kamu masalah gak?”
Dia jawab, “Dari dulu, aku gak urusan”. Sejak itu aku tau aku menyeret lelaki yang tepat ke pelaminan 5 tahun lalu. Muahahahaha
**
Kamu,
jangan berusaha cantik demi laki, ya! Biarlah si laki yang berusaha demi mendapat cantikmu. Cantik dalam versimu, apapun itu.
Cantik yang kulitnya gosong demi eksplorasi sana sini, yang gak peduli sengatan matahari yang penting kaki terus menjejalah. Nggak apa-apa keling asal traveling. Nggak kenal pensil alis boro-boro foundation, tapi kamu tau kamu bahagia. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.
Cantik yang rutin suntik putih sebulan sekali, yang habis berjuta-juta demi jajaran skincare keluaran terbaru, yang dokter kulitnya sekali konsultasi ratusan ribu. Nggak apa-apa harus nabung dulu, harus puasa segala, yang penting muka tetap mulus licin putih mencling. Biar foto no make up no edit no filter nya enggak cuma hestek doang, tapi karena kamu beneran mulus. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.
Cantik yang foundation-nya sesekopan semen. Kamu tau bekas jerawatan dan noda hitam di wajah itu gak layak buat dilihat orang. Alisnya jentring sebulan sekali harus diwaxing, lipsticknya punya lemari sendiri saking banyaknya. Ratusan ribu mah apa, demi kosmetik, ratusan juta juga kamu jabanin. Saban abis gajian langsung buka gadget mantengin promo produk kecantikan. Make up membuat kamu lebih percaya diri, dan kamu bahagia atas itu. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.
Cantik yang hak sepatunya sepuluh senti. Pegal gak apa-apa, bagimu terlihat tinggi semampai adalah #lifegoals. Kupon Lazada dikumpulin baik-baik biar bisa sering-sering beli baju diskonan. Karena hestek ootd adalah caramu berbahagia. Hang out dengan pakaian terbaru yang kamu punya, itu rasanya semua orang merhatiin dan di hati puas banget. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.
Cantik yang berdaster dengan rambut lepek. Keringetan karena nyetrika segunung banyaknya, jangankan bedakan, mandi aja harus buru-buru. Nggak apa-apa muka berminyak, anak dan suami terurus, bagimu adalah prioritas. Bau masakan yang nempel sampai ke rambut, itu baru seksi. Apron yang belepetan cokelat dan tepung, pas ngaca berasa bidadari. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.
Cantik yang perutnya menggelambir. Nggak apa-apa lemak dimana-mana karena seksi bagimu nggak sama dengan langsing. Prinsipnya: pipi tembem itu idaman banyak pria. Senyumnya membel-membel minta diuwel. Paha kamu segede gaban tapi kamu selalu bisa makan apa saja dan kamu hepi. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.
Purwokerto, 21 oktober tengah malam, 2016
Cantiklah dalam versimu, apapun itu. Berusaha cantik bukan karena orang lain, bukan karena laki-laki. Tapi karena kamu tau, kamu berhak cantik.
Comments
Post a Comment