Skip to main content

Review: Wardah C-defense DD Cream, Ringan dan Nyaman!


Aku berdoa banget sih, semoga dalam urusan perkrim-kriman, Wardah cukuplah sampai DD cream aja. Enggak perlu plis sampe E segala, gak enak dibaca soalnya. EE cream? :|

Iya sist, dunia krim kriman sekarang sudah sampai EE cream. Even Effect. Padahal BB cream aja belom tamat ye, tuh masih utuh dua tube. Enggak cuma brand luar, brand lokal pun ikut 'kejar-kejaran' sama perabjadan dunia krim ini. Yang sampai sekarang aku heran banget kenapa gak pernah ada AA cream. Kenapa sih? Salah apa si A sama krim? Ha?

Wardah, gak mau kalah. Brand lokal satu ini akhirnya sampai di DD cream. Apa itu DD cream? Hasil kawin foundation dan sunscreen gitu, deh. Agak panjang sih penjelasannya, tapi intinya gitu. Dan dia ini punya tekstur yang lebih ringan dibanding para kakaknya, BB cream dan CC cream. Lalu adakah hubungannya DD cream dengan DD gemes? Entah.


**
Ini nih lumayan banyak ditungguin pembaca Galaksi Pungky, please welcome.. Review Wardah C-defense DD cream! Woohoo..


*akhirnya*

Kemasan Wardah C-Defense DD cream

Kemasannya standar krimnya Wardah, ya. Persis kayak BB creamnya, hanya beda di tutup. Kalau Wardah BB cream, tutupnya putar. Kalau ini, tutupnya cetok. Dan aku lebih suka tutup model begini, soalnya lebih praktis dan gak ada resiko jatoh ke kolong kasur trus males banget ngambilnya lagi.

Btw, tutup cetok itu bahasa Indonesia apa? :|


Warna kemasannya kuning gonjreng, yang terlihat jauh dari kesan Wardah biasanya. Kan Wardah sekitaran abu-abu, hijau dan putih ya. Nah ini sekalinya warna koneng begini. Tapi lucu sih, kesannya fresh dan siap bikin wajah segar. Apeu. Ohya, ada keterangan shade di bagian belakang: Light atau Natural.

Tekstur Wardah C-Defense DD cream

Jadi, selama ini aku itu menghindari pakai Wardah BB cream karena beneran gak bisa nempel di kulitku. Tebal, susah diblend, whitecast, dan bikin topeng. Sejak itu aku gak berani deket-deket lah sama BB cream atau bedaknya Wardah. Karena gak cocok, banget.


Surprisingly, Wardah DD cream ini sangat sangat enak di kulit aku. Teksturnya ringan buanget, gampang diblend buanget, dan nempel sama kulit buanget. Serba buanget deh pokoknya. Tapi gak bisa langsung nge-set, jadi setelah dipakai dan diratakan, didiemin dulu sebentar. Dia kayak menyerap dulu gitu, baru terlihat bagus. Jadi jangan langsung ditumpuk bedak, ya! Tungguin dulu pokoknya. Karena saat baru dipakai, dia memang ngedeblok banget kayak semen lupa diaduk. Kalau langsung ditumpuk bedak, takutnya jadi kayak mbak-mbak tepok ngebul.

Ini aku pakai shade nomer 1 (light), shade paling terang, yang mana jauh di atas kulitku. Aku sempet jiper, karena optimis lah bakal kayak dodol bulukan. E ternyata enggak lho! Walaupun shade jauh di atas kulitku, dia tetep bagus dan nempel. Plus, gak terasa pakai apa-apa, karena super-super ringan.

Hasil Pemakaian Wardah C-Defense DD cream

Dia meratakan warna kulit, iya. Bikin kulit terlihat lebih segar dan cerah, iya. Tapi kalau menutup noda, enggak sama sekali. Bekas jerawat atau dark spot, tetep mejeng dengan badainya di muka. Jadi warna kulit rata tapi kelihatan gak pakai apa-apa, natural gitu. Cocok untuk pemakaian sehari-hari. Pas juga digunakan untuk kencan pertama karena gebetan pasti akan mikir kamu cantiknya alami tanpa make up padahal DD cream sesekopan semen. 


Ini aku pakai tanpa pelembab, dan TANPA BEDAK. Jadi beneran cuma muka ditandem sama si DD cream ini. Bagus yah? Enggak mengilap, enggak buricak burinong, enggak kusem, enggak cowal cawel, enggak kelihatan aneh walau tanpa bedak. Aku seneng banget liat kulitku eksotis aduhay gini. Kalau cuma dipadu pensil alis dan nude lipstick, bisa ngaku-ngaku sebagai barisan perempuan yang mensyukuri wajah cantik tanpa polesan kosmetik. HAHA 

Daya Tahan Wardah C-Defense DD cream

Aku pakai jam 12 siang, dia bagus sampai sekitar jam-jam magrib. Jadinya tuh lucu deh, glowy gemes gitu. Oil control-nya boleh dibilang oke, mengilat tapi gak becek, enggak bikin demek walaupun udah seharian. TAPI, mungkin karena shade yang aku pakai terlalu putih untuk kulitku yaa.. Pas udah dihajar keringet, dia langsung keluar aslinya. Perhatiin deh foto ini, liat bagian sekitar dagu, putih-putih gitu.. Jadi kayak gak rata pakai krimnya. Rasanya aku pengin meliuk-liuk di depan suami, biar dikasih duit trus ngacir ke konter Wardah terdekat, beli shade nomer 2 yang lebih mepet sama warna kulitku.


Ini setelah 3 jam pemakaian, eyeshadow udah acakadul, bulu mata udah ngampleh. Rambut udah lepek, karena memang abis keringetan banget. Tapi liat dong kulitnya, tetep bagus dan mencling walau itu tadi, warna di sekitar dagu jadi gak rata :(

Wardah C-Defense

DD cream ini masuk dalam rangkaian Wardah C-defense, yang mana diklaim mengandung hi-grade vitamin C. Kayaknya aku cocok deh sama rangkaian ini, setelah melepas baik-baik Wardah White Secret series, mungkin aku bakal nyicipin serumnya C-defense ini. Soalnya beneran di kulitku bagus banget, nempel dan bikin cerah.

Harga Wardah C-Defense DD cream

Murah meriah bener, sist. Kisaran Rp. 25.000 - 30.000.

Where to Buy

Di konter-konter Wardah lah ya tentunya. Kalau online, ada di Sociolla



Purwokerto, awal Oktober tengah malam, 2016

Ini pertama kalinya aku bikin review beauty product kelupaan selfie mecucu. Sedihhhhh :( 


***

Kalau mau tanya-tanya, bisa follow aku di instagram: @pungkyprayitno




.


Comments

Popular posts from this blog

Menginap di Amaris Hotel Pancoran, Siapa Suruh Datang Jakarta!

Setiap ke Jakarta dan menginap di hotel, aku jadi punya kesukaan baru. Buka jendela malam-malam dan menonton pertunjukan bernama ibukota. Diam di sana, berlama-lama, dan menyaksikan banyak drama. Yang pada akhirnya mengantarku pada syukur, bahwa hingga hari ini, aku masih hidup di desa. Tuhan maha baik. --- Tinggal jauh dari ibukota juga membuatku kenal dekat dengan sebuah makhluk abstrak bernama kangen. Sahabatku, banyak yang tinggal di Jakarta, mengadu hidup di sana. Dan terpisah 7 jam kereta api dengan mereka, ternyata malah membuatku menghargai setiap pertemuan. Mengajarkanku betapa berharganya setiap kesempatan yang aku punya untuk berangkat ke sana. Minggu lalu, kesempatan itu datang lagi, pergi ke ibukota. Yay. Penuh haru banyak noraknya, aku mengemas barang untuk dua tujuan: menghadiri pesta pernikahan Cablo dan kopi darat dengan rombongan ibu-ibu blogger super-rempong.  Tujuan pertama adalah seorang teman lama yang punya nama asli Reka, kupanggil Cablo karena dia memang Canti

Cantiknya Kain Besurek Khas Bengkulu

Kain yang aku pakai itu, kain Besurek khas Bengkulu. Cantik banget yaaa.. Eh, apa? Kain Besurek nggak boleh dijadikan rok? Nggak sopan? Kenapa? Boleh, kali. Motif yang ada pada kain Besurek, itu hanya ornamen yang menyerupai huruf arab gundul, dan enggak ada artinya. Jadi BUKAN ayat suci Alquran, ya! Meskipun, he euh, Besurek secara harafiah berarti bersurat atau tertulis. Tapi menurut kak Asnody, guide yang menemaniku waktu di Museum Negeri Bengkulu, motif pada kain Besurek itu enggak membentuk kalimat dan enggak bisa dibaca. Jadi ya memang bukan surat dalam Alquran, hanya ornamen yang menyerupai. Saking noraknya si Pungky, aku baru tau sebulan yang lalu kalau Bengkulu punya kain khas yang namanya kain Besurek ini. Waktu pertama kali lihat kain ini di Museum Negeri Bengkulu, aku melengos gitu aja karena sekilas kelihatan biasa aja. Cuma kain yang bermotif huruf arab gundul. Pun warnanya, yang dipajang di museum, kelihatan kuno di mataku. Jadi aku lebih tertarik nyantroni temen-temen

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo