Skip to main content

Review: Armando Caruso (Blending Brush & Angled Shading Brush)


Sebenernya aku ini anak jari banget sih. Jadi selama ini make up tuh ya ngandelin jari aja, termasuk bebikinan eye makeup buat foto-foto instagram. Pertama, karena jari itu lebih enak diaturnya. Kedua, harga makeup brush yang bagus lebih muahal dari gincu sebiji. Ya jelaslah aku mah mending beli gincu :))

Tapi ada satu yang wajib aku punya meskipun harganya selangit: blending brush. Karena yakali ngeblend pakai jari mah, pegel dan malah jadi blentang blentong gak karuan. Pas banget Sociolla freebies bulan kemaren dapetnya blending brush, dan brandnya termasuk baru buat aku. Pertama kalinya nyobain: Armando Caruso.

 

Jatuh cinta banget deh sama stiknya, warnanya hitam matte dengan tulisan putih di ujung. Keren aja. Secara tampilan gak lenjeh dan gak norak. Diameternya pas, enak digenggam, enggak bikin meleset-meleset. Mantep, gitu.
Aku punya dua, Small Blending Brush dan Medium Angled Shading Brush. Kita bahas satu satu. 

 

Armando Caruso Small Blending Brush

Bulunya halus, tapi enggak luwes. Gimana sih ini bahasanya. Jadi tuh dia lembut kena kulit, enggak nusuk-nusuk, enggak sakit. Tapi kurang enak digoyang. Namanya buat ngeblend kan, harus brush yang punya goyangan sip dan asik dibawa muter-muter. Mau makeup apa mau ngibing, Pung?
Kuasnya mungil, jadi enggak bikin eyeshadow malah jadi blepetan. Bentuknya round dan agak sedikit ngerucut di puncak. Aku lebih suka blending brush yang begini daripada yang atasnya ngerucut, soalnya buatku, hasilnya jadi lebih rata dan rapi.

Armando Caruso Medium Angled Shading Brush

Secara bulu, sama persis dengan si blending brush. Dan untuk yang satu ini, keluwesannya pas banget. Karena buat garis-garis kayak bawah alis, eyeshadow crease, aku memang butuh yang agak kaku. Jadi warnanya gak baur kemana-mana. Kasian juga tapi ya, dia dilahirkan tanpa bakat menggoyang. Kasian suaminya.

HEH.

Seperti namanya, dia punya bentuk kuas yang miring, jadi enak untuk mencapai daerah-daerah sudut. Cuma, aku agak bingung sama ukurannya. Dia ini kegedean untuk daerah mata, tapi kekecilan untuk shading tulang pipi. Makanya dinamain medium kali, ya. Tengah-tengah dan mbingungi x)) 

Jadi seringnya aku pakai buat shading hidung aja, karena paling pas di situ. Enak banget deh, kayak ngikutin alur hidung banget. Pesek seketika mancung menjulang. Bye bye hidung mendelep...

**

Keduanya gampang dibersihkan, enggak nempelin powder, gitu. Hasilnya smooth dan rapi. Dan yang bikin aku jatuh cinta, Armando Caruso ini MURAH MERIAH SIST! Hahahahaha Harganya rata-rata di bawah goband, dengan kualitas sebegini sip, mau lah beli lagi :D


Bisa di beli di Sociolla, ya. Pakailah kode voucher SBNLAUPU saat check out biar dapet potongan 50ribu. Sipmantap?


Purwokerto, akhir Juli yang flu, 2016

Permisi, neng ketek numpang selfie..

Comments

Popular posts from this blog

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo...

D'Qiano, Waterpark di Ketinggian 2000 mdpl

Masa kecil kurang bahagia, enggak bakal berlaku di sini. Mungkin terjadi adalah masa kecil kurang... lama. Saking asiknya, rasanya jiwa kanak-kanak dalam diri bergejolak minta diladeni. Sosorotan sampai bokong ledes, berdiri lama-lama di bawah pancuran air, atau menantang ember tumpah dengan kalimat "Kami tidak takut!", byuuuuur... Hahahahaha  *siram mas Abi sang orator ember tumpah* Apa rasanya main air di dataran tinggi yang suhunya seringkali minus? Gimana menggigilnya meluncur di water slide , di tempat yang kerap turun es saking dinginnya? Sini, kuajak kalian ke D'Qiano! Waterpark dengan posisi tertinggi di Indonesia. Dingin? Ya jangan ditanya. Pertama datang, liat airnya dari jauh aja aku udah merinding. Ibarat jatuh cinta, gemetarnya itu kerasa walau tanpa menyentuh. Adek kejet-kejet, bang.. Terletak di dataran tinggi Dieng, D'Qiano menyuguhkan wisata air yang cukup gila. Cuma di sini kita bisa berenang ditemani kabut dan udara dingin khas pegunungan. Buk...

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro

Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget. Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah! ** ASUS ZenFone 4 Selfie Pro memungkinkan penggunanya mengambil foto pribadi dengan sempurna, sekaligus memberikan definisi baru apa yang bisa dilakukan saat mengambil foto selfie. ASUS menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan dual front facing camera yang memungkinkan lebih banyak orang masuk ke dalam frame, lebih banyak pemandangan bisa ditangkap, dan memanfaatkan efek beautification dengan sensitivitas cahaya hingga 2x lebih baik. Pengguna bahkan bisa mereka video selfie hingga res...