Skip to main content

Mengarungi Selat Madura Bersama Kapal Artama

Photo by Hafidz Novalsyah

Halo! Selamat pagi dari Surabaya. Hari ini, aku akan mengajak kalian naik Kapal Artama. Salah satu wisata bahari persembahan PT Pelindo III, yang siap membawa seluruh penumpangnya mengarungi perairan Tanjung Perak, menjelajah Selat Madura, dan mencicip indahnya Suramadu dalam pesona yang lain dari biasanya. Terdengar asyik? Nanti dulu. 


Kapal ini memulai pelayarannya dari Gapura Surya Nusantara, Surabaya. Naiklah dengan hati-hati, dan perhatikan instruksi keselamatan dari awak kapal sebelum kita memulai perjalanan. Sudah mulai terasa mabok karena goyangan kapal? Percayalah, kamu gak sendirian. *toss mabokers*

Mau duduk di mana? Carilah posisi yang paling nyaman. Kapal ini terbagi menjadi beberapa ruangan, di dalam, terdapat VIP room, living room (dengan fasilitas karaoke), pantry, dan mini bar. Di luar, ada sun deck dam covered deck. Dimanapun boleh, bebas. Mau duduk, berdiri, nungging, split, bebas. Asal, pastikan sudah ijin ke awak kapal jika mau ke deck. Karena ada beberapa ketentuan dan panduan keselamatan yang enggak bisa sembarang trobos. Lukata lampu merah tanabang.

Kapal ini akan membawa kita melihat beberapa titik elok di Selat Madura. Pertama, jelas saja Pelabuhan Tanjung Perak. Dari atas kapal, bisa kelihatan segala aktifitas pelabuhan baik penumpang maupun barang. Bongkat muat kontainer, beberapa crane raksasa yang sedang kerja, sampai bagaimana hilir mudik kapal-kapal besar yang bersandar di Surabaya. Yaiya dari jauh lah lihatnya, kan kita mah di dalem kapal atuh sayang. Tapi tetap bisa menyaksikan dengan jelas betapa Tanjung Perak hari ini sudah sangat sangat keren. Rapi, modern, dan kekinian.


Selanjutnya, selama beberapa menit kita akan diombang-ambing perairan Tanjung Perak sebelum akhirnya bisa melihat kegagahan monumen Jalesveva Jayamahe. Bagi kaum-kaum mabok laut kayak aku, saat-saat ini adalah saat dimana wajah memucat dan cuma bisa keringet dingin di pojokan nahan hoek. Hahahahaha dari kampung mana sih ah.
Sekarang, silakan arahkan pandangan ke sebelah kanan. Kita telah sampai di depan monumen Jalesvevas Jayamahe. Sebuah monumen yang menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU), lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menatap mantap ke arah laut. Patung karya seniman I Wayan Nuarta ini memiliki tinggi 31 meter, dengan bangunan di bawahnya yang pada sebagian dindingnya, dihiasi diorama perjuangan angkatan laut pada masa silam.

Jalesveva Jayamahe sendiri merupakan motto angkatan laut yang berarti Di Laut Kita Berjaya. Keren ya? Kalau aku mah, di laut kita mabok. Mabok banget. Euh.

Sebenernya sebelum monumen ini, ada bangunan lain yang juga menjadi 'kunjungan' kapal Artama. Tapi aku lupa namanya, jadi kita lanjut aja boleh? Siptap.

Selepas menikmati gagahnya Monjaya (sebutan lain untuk monumen Jalesveva Jayamahe), kita akan menuju titik paling menarik dari perjalanan ini. Naiklah ke deck dan lihat ke depan. Sunggingkan senyum terbaik kalian lalu ucapkan halo pada si tampan yang membentang. Dia yang dengan kokohnya melintas Selat Madura sepanjang 5.438 m, menghubungkan pulau Surabaya dan pulau Madura.

Selamat datang di Jembatan Suramadu..

 
  

Indah, ya? Kapan lagi menikmati romantis Suramadu dari kolongnya. Diapit dua pulau dalam satu waktu, dipayungi langit biru Selat Madura dengan arakan awan bagai kapas di udara, menyesap udara laut yang asin sekaligus menyenangkan, dan mensyukuri kenyataan: nenek moyangku seorang pelaut!
***

Dan berakhirlah sudah wisata bahari kita, kapal akan berputar tak jauh dari Jembatan Suramadu, lalu kembali ke pelabuhan Gapura Surya Nusantara di Surabaya. Jangan khawatir, kalian gak akan bosan di perjalanan pulang, karena kapal ini dilengkapi dengan fasilitas karaoke yang boleh digunakan sepuasnya! Mau nyanyi boleh, mau goyang boleh, mau nyanyi sambil goyang boleh. Hanya tidak dianjurkan nyanyi lagu kenangan trus galau inget mantan dan menceburkan diri ke laut. Jangan, plis..

Photo by Hafidz Novalsyah
Photo by Hafidz Novalsyah

Oh, ya. Aku belum bilang ya, kalau hampir seluruh awak kapal Artama adalah perempuan? Ya, sampai ke nahkodanya, semuanya adalah perempuan, yang menyerahkan kerja dan baktinya berlarung bersama Artama. Serasa kembali ke Teluk Lamong, ya? Dimana kebanyakan operator Automated Stacking Crane nya adalah mbak-mbak.

Photo by Hafidz Novalsyah
Photo by Hafidz Novalsyah

Kita sudah sampai kembali di Tanjung Perak. Hati-hati saat turun, ya! Terimakasih sudah menemani aku naik kapal Artama. Lebih terimakasih lagi karena kalian tidak membuang apapun ke laut. Mari mensyukuri bahwa negeri maritim yang indah ini adalah Indonesia, dan kita adalah bagian di dalamnya. Jalesveva Jayamahe!
  

***
Jadwal, booking, harga paket, dan informasi lengkap mengenai kapal Artama bisa dilihat di:  
http://wisata.pelindomarine.com/


Comments

Popular posts from this blog

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo...

D'Qiano, Waterpark di Ketinggian 2000 mdpl

Masa kecil kurang bahagia, enggak bakal berlaku di sini. Mungkin terjadi adalah masa kecil kurang... lama. Saking asiknya, rasanya jiwa kanak-kanak dalam diri bergejolak minta diladeni. Sosorotan sampai bokong ledes, berdiri lama-lama di bawah pancuran air, atau menantang ember tumpah dengan kalimat "Kami tidak takut!", byuuuuur... Hahahahaha  *siram mas Abi sang orator ember tumpah* Apa rasanya main air di dataran tinggi yang suhunya seringkali minus? Gimana menggigilnya meluncur di water slide , di tempat yang kerap turun es saking dinginnya? Sini, kuajak kalian ke D'Qiano! Waterpark dengan posisi tertinggi di Indonesia. Dingin? Ya jangan ditanya. Pertama datang, liat airnya dari jauh aja aku udah merinding. Ibarat jatuh cinta, gemetarnya itu kerasa walau tanpa menyentuh. Adek kejet-kejet, bang.. Terletak di dataran tinggi Dieng, D'Qiano menyuguhkan wisata air yang cukup gila. Cuma di sini kita bisa berenang ditemani kabut dan udara dingin khas pegunungan. Buk...

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro

Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget. Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah! ** ASUS ZenFone 4 Selfie Pro memungkinkan penggunanya mengambil foto pribadi dengan sempurna, sekaligus memberikan definisi baru apa yang bisa dilakukan saat mengambil foto selfie. ASUS menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan dual front facing camera yang memungkinkan lebih banyak orang masuk ke dalam frame, lebih banyak pemandangan bisa ditangkap, dan memanfaatkan efek beautification dengan sensitivitas cahaya hingga 2x lebih baik. Pengguna bahkan bisa mereka video selfie hingga res...