Kumuh. Begitulah satu-satunya kata yang aku punya tentang pelabuhan. Aku, sangat sangat anti naik kapal laut. Selain mabok laut level parah, aku juga benci banget sama kondisi pelabuhan di Indonesia. Deuh, pernah naik kapal dari Merak ke Bakauhuni, itu betul-betul pengalaman traumatis. Bau, pengap, panas, kotor, dan bikin ogah datang lagi.
Tapi, semua berubah saat aku mengunjungi Gapura Surya Nusantara. Terminal penumpang di pelabuhan Tanjung Perak. Hal pertama yang menyambutku adalah gedung megah dengan suasana nyaman dan bikin betah. Jauh, jauuuuh banget dengan wajah pelabuhan Indonesia selama ini. Untuk pertama kalinya, pelabuhan menjadi tempat yang menyenangkan untukku. Rasanya tuh, kayak masuk hotel berbintang, beuh.
Gedung 3 lantai ini sangat-sangat bersih dan terurus. Lantainya mencling, tak ada setitik sampahpun di setiap sudutnya. Di lantai dasar, terjejer konter check in yang rapi dan bernomor. Jadi meminimalisir kemungkinan penumpang yang berdesakan saat akan menukar tiket keberangkatan. Lantai 1 dan 2, disediakan seabrek bangku tunggu lengkap dengan pendingin ruangan yang berfungsi normal. Adem-adem gimana, gitu. Menunggu jadwal berlayar, gak akan lagi sumpek dan menyebalkan.
Juaranya, adalah lantai 3. Tersedia food court dan roof top yang asoygeboy. Kesinilah sekalipun kamu bukan penumpang, karena tempat ini terbuka bagi siapapun yang ingin datang. Menyuguhkan berbagai hidangan khas Surabaya yang tentu saja sedap, tinggal pilih yang sesuai dengan kantong dan isi hati. Bertebaran juga bean bag warna-warni barangkali kamu lelah berdiri, pun meja dan bangku berpayung yang pas untuk bersantai lama-lama.
Surabaya North Quay, begitulah tempat ini dinamai. Terdengar hits dan kekinian? Itu belum apa-apa. Semacam mau mengimbangi nama kerennya, lantai 3 yang nongkrong-able ini menyajikan live music setiap malam minggu. Pemandangannya, tentu aja kapal yang sedang bersandar nunggu penumpang. Ditemani dengan lampu kerlap-kerlip, cocok untuk menjadi teman segala jenis perasaan. Dari jatuh cinta sampai patah hati. Dari baru jadian, sampai ditinggal nikah mantan.
Kali ini aku gak akan ngece kalian, Jomb. Santai mawon..
Untuk para penumpang, tenang, kalian gak perlu lagi berdesakan saat masuk kapal. Dempet-dempetan adalah masa lalu. Sambutlah kekerenan Gapura Surya Nusantara yang lain: tersedianya garbarata sebagai penghubung antara terminal dan kapal. Hanya aja jembatan ini baru bisa menyambungkan penumpang ke kapal, belum bisa untuk hati ke hati. Maaf ya, Jomb..
*urung kelar se-artikel wis ngece maning* *disampluk kapal*
Purwokerto, 9 Juni menjelang sahur, 2016
Gapura Surya Nusantara. Inilah wajah baru pelabuhan kita, terminal penumpang yang ramah manusia. PT Pelindo III berhasil menyulapnya menjadi pintu gerbang yang asik untuk pelesir. Berpergian menggunakan kapal menjadi kebanggaan dan kebahagiaan.
Comments
Post a Comment