Skip to main content

Menuju Selayar


"Kak, bangun kak.. Udah banyak orang, kursinya gantian"

Tepukan pelan di kaki dari mas mas cleaning service bandara membangunkan tidur setengah pulasku. Aku menyingkap pashmina motif trio macan yang menutupi separuh badan. Dua ibu-ibu jutek dengan muka mamah dedeh belon gajian, menatapku dengan wajah 'gantian woy kursinya'. Ya ampun, udah rame! Jam berapa sekarang?

"Udah jam 6.. Flight jam berapa, kak?"

"Jam 9, mas. Toilet di sini boleh numpang mandi?"

"Tanya sama ibu yang jaga toilet ye.."


Kata YE di akhir kalimat mas cleaning service khas sekali, menyadarkanku kalau tanah yang aku injak sekarang adalah Sulawesi Selatan. Aku meninggalkan kursi tunggu, menenteng travel bag biru kesayangan, dan menuju toilet. Mandi? YAKALI. Cuci muka sama bikin alis doang lah. Dimanapun itu, prinsip hidup harus selalu dipegang teguh: biarin gak mandi, yang penting alis dan eyeliner menjuntring dengan sempurna.  Sipmantap.

Setelah dandan kinyis, check in dan sarapan di sebuah coffee shop, aku duduk manis di ruang tunggu gate. Satu jam lagi, pesawat kecil Wings Air akan mengantarku ke sebuah pulau menawan di ujung selatan Sulawesi. Selayar namanya.

*lalu terharu*

*** 

Dua puluh satu jam, adalah waktu yang harus aku tempuh untuk mencapai Selayar. Jauh bener? Tergantung. Buat aku sih enggak, karena 21 jam itu kebanyakan delay dan bobo seru di bandara. Aslinya, menuju Selayar hanya butuh tiga jam dari Yogyakarta dengan perjalanan udara yang superrrrr menyenangkan!

Ada dua pilihan untuk sampai ke Selayar, jalur air dan udara. Aku kemarin kebetulan pulang pergi lewat jalur udara, jadi maaf  kalau informasi soal jalur air gak lengkap ya.
Kalau lewat udara, untuk sampai ke sana, hanya perlu ke Makassar lalu sambung dengan sekali lagi naik pesawat kecil. Kalau kamu tinggal di kota-kota besar, banyak dong ya pesawat langsung ke Makassar? Aku kemarin lagi gak hoki, jadi dapat pesawat yang transit dulu di Surabaya dan delay-nya astaganaga. Belum lagi lokasiku kan di Purwokerto, jadi harus nikmatin naik kereta 4 jam ke Yogya dulu kalau mau naik pesawat. Iyeee, belom ada bandara di Purwokerto. Adanya helipad, nih di jidat.


Dari Makassar, ada Wings Air dengan pesawat berkapasitas sekitar 50 orang menuju bandara Aroeppala, Selayar. Tiketnya bisa pesan di situs boking biasa kok. Tapi, kudu harus wajib mesti mengatur perjalanan dari jauh-jauh hari, soalnya penerbangan Makassar - Selayar cuma ada seminggu tiga kali. Tipsnya, beli tiket Makassar - Selayar dulu, baru tiket kota asal - Makassar. Jadi enak menyesuaikan jadwalnya. Kalau mau pulang pergi lewat udara, jadwal liburan otomatis menyesuaikan juga yaa..

Keluar bandara Aroeppala, kita gak akan disambut dengan "Taksi mbak?", "Mbak naik ojek aja yuk mbak..", "Kemana mbak? Dianter becak monggo..". Hal pertama yang akan kamu saksikan adalah sekumpulan warga di pagar bandara, sebagian jemput sanak saudaranya, sebagian lagi nonton pesawat. Serius, NONTON PESAWAT! Unik ya? :D

Jadi, kalau mau ke pusat kota atau cari hotel, dari bandara harus sewa mobil atau naik pete-pete (angkot). Saran aku, di Selayar itu enaknya sewa mobil atau motor ke travel agent. Jadi pas sampai bandara langsung ada yang jemput. Soalnya pete-pete enggak wara-wiri tiap detik kayak di tanah abang. Dan di sini, sopirnya kalem-kalem, gak bakal jerit-jerit "Sar minggu sar minggu.. Pat enam langsung jalan!!!", jadi gampang kelewatan. Daaaaan, di Selayar enggak ada taksi, becak apalagi gojek. Kendaraan umum di sini cuma ada pete-pete itu tadi, dan sangat sangat jarang.

Eh, aku belum cerita soal pesawatnya ya? Iya, penerbangan Makassar - Selayar itu naik Wings Air tapi pesawat kecil. Jadi terbangnya pun rendah dan super-duper-hyper-megatron-seru! Selama 50 menit penerbangan, kita bisa liat Sulawesi Selatan menghampar kayak karpet hijau raksasa yang membentang dan dikepung bukit-bukit. Belum lagi laut biru dan kapal nelayan yang terlihat mungil namun elok dari atas. Di sini kamu akan tau kalau Indonesia itu karunia yang mewah dan pantas dibela.

***

Kalau jalur air, bisa naik ferry dari pelabuhan Bira di Bulukumba menuju Selayar. Empat jam perjalanan kalau gak salah. Dari Makassar bisa pesan travel, nanti langsung ke pelabuhan Bira terus tinggal nyebrang. Si kapal ferry nya ini sebenernya punya jadwal, sehari dua kali. TAPI, tergantung musim. Kalau lagi musim hujan dan banyak badai, kapal akan berangkat asal langit cerah, jadi gak tentu. Aku sama sekali belum pernah nyicipin naik ferry ini, tapi kalau dari pelabuhan ke pusat kota, ya sama lah ya kayak dari bandara. Tetap aku sarankan sewa mobil atau motor dari travel agent, pesannya jauh-jauh hari sebelum berangkat. Biar dijemput dan kemana-mana jadi gampang.


 Purwokerto, 8 januari gerimis tapi gerah, 2015

Ke Selayar itu susah? Tergantung. Buat yang betul-betul udah mempersiapkan perjalanannya, menuju ke Selayar itu sangat mudah dan superrrrr menyenangkan. AYO KE SELAYAR! :D

Comments

Popular posts from this blog

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo...

D'Qiano, Waterpark di Ketinggian 2000 mdpl

Masa kecil kurang bahagia, enggak bakal berlaku di sini. Mungkin terjadi adalah masa kecil kurang... lama. Saking asiknya, rasanya jiwa kanak-kanak dalam diri bergejolak minta diladeni. Sosorotan sampai bokong ledes, berdiri lama-lama di bawah pancuran air, atau menantang ember tumpah dengan kalimat "Kami tidak takut!", byuuuuur... Hahahahaha  *siram mas Abi sang orator ember tumpah* Apa rasanya main air di dataran tinggi yang suhunya seringkali minus? Gimana menggigilnya meluncur di water slide , di tempat yang kerap turun es saking dinginnya? Sini, kuajak kalian ke D'Qiano! Waterpark dengan posisi tertinggi di Indonesia. Dingin? Ya jangan ditanya. Pertama datang, liat airnya dari jauh aja aku udah merinding. Ibarat jatuh cinta, gemetarnya itu kerasa walau tanpa menyentuh. Adek kejet-kejet, bang.. Terletak di dataran tinggi Dieng, D'Qiano menyuguhkan wisata air yang cukup gila. Cuma di sini kita bisa berenang ditemani kabut dan udara dingin khas pegunungan. Buk...

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro

Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget. Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah! ** ASUS ZenFone 4 Selfie Pro memungkinkan penggunanya mengambil foto pribadi dengan sempurna, sekaligus memberikan definisi baru apa yang bisa dilakukan saat mengambil foto selfie. ASUS menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan dual front facing camera yang memungkinkan lebih banyak orang masuk ke dalam frame, lebih banyak pemandangan bisa ditangkap, dan memanfaatkan efek beautification dengan sensitivitas cahaya hingga 2x lebih baik. Pengguna bahkan bisa mereka video selfie hingga res...