Skip to main content

Mengenal DJI Osmo

pic source: www.cnet.com

Berhubung aku ini anaknya gak mau banget ketinggalan tren, akhirnya sebulan lalu aku bilang ke mas suami kalau pengin melebarkan sayap ke youtube. Lho iya toh, kenyataannya blogger sekarang sedang melipir ramai-ramai ke vlog. Karena yaaa, orang udah males kali ya baca teks. Enakkan nonton video, tinggal melotot, kelar urusan.

Karena vlog butuh video yang cakep, kreator biasanya mengandalkan fitur video yang sekarang banyak dimiliki oleh DSLR dan Mirrorless. Sebagai gadis yang mainstream-nya gak ketolong, aku ngerengek lah sama suami biar disiapin alat tempur vlogging paling kece. Dari mulai DIY-lighting, kamera dan lensa mumpuni, sampai software-software video editing yang gaptek-friendly.

Disiapin sama doi? YA GAK LAH! Yang ada dia malah mendaratkan toyoran manis ke jidat akoh. Sungguh suami tak pengertian tapi aku cinta. Nah, suamiku bilang deh tuh, kalau aku memang serius mau jadi vlogger, aku harus mulai dari apa yang kami punya dan berikhtiar untuk naik level. Naik level di sini adalah lagi lagi kencangkan ikat pinggang demi sebuah kamera baru. Nabung, nabung, nabung, dan nabung. Action cam impian aja belom kebeli, udah harus nabung buat yang lain lagi. Kapan eyke belanja gincu kalau gini caranya -_-

Okelah, aku akan memulai dari apa yang kami punya. Tapi, masalah utama pakai DSLR, mirrorless, atau kamera video adalah gambar shake. Cara ngakalinnya, banyak vlogger yang angle videonya gak berubah. Pakai tripod pasang di depan congor, begitu aja terus dari mulai sampai kelar. Ini terpaksa karena yang namanya steadycam emang bukan barang murah.
 
Akhir 2015 lalu, DJI, perusahaan Cina yang terkenal dengan drone gaul dan hits banget itu, sudah mengeluarkan kamera compact yang dijual beserta steadycam atau gimbals. Produk ini dikasih nama DJI OSMO. Inilah benda yang akan kami ikhtiarkan, setelah action cam kesampaian pastinya. Juga setelah memastikan bahwa menabung kali ini gak akan menganggu stabilitas keuangan belanja gincu.

DJI Osmo, dengan gimbals yang udah built up, bisa menghasilkan video yang sangat sangat stabil. Itu kamera mau dibawa lari-lari, jungkir balik, nungging-nyungsep-koprol-wot bahkan diajak naik kendaraan di medan ekstrim, videonya bakal tetap steady alias gak goyan-goyang. Enggak gredeg-gredeg, gitu.

APA PULA ITU GREDEG GREDEG, PUNG.

Perhatikan video berikut. Ini video dari official webnya DJI, membedakan gimana hasil action cam dan DJI Osmo. Stabil benerrrr.


Kamera standardnya DJI mungkin kecil. Tapi, kayak yang dipasang di drone, kamera DJI Osmo juga punya spek yang luar biasa. Semi-native 4K ultra HD dengan resolusi 4096x2160 px. Jadi kualitas gambarnya pun bakal jernih mampus.

Kalau butuh bikin slow motion buat vlog, kamera standardnya juga bisa bikin 120 frame per second di settingan full HD. Jadi, slow motion-nya bakal haluuus banget. Halusnya gerakan kamu saat stalking instagram mantan, gak akan ada apa-apanya. Kalau mau narsis, selfie atau wefie, Osmo juga bisa bikin still image dengan ukuran 12 megapixel. Nggak cuma itu, continousnya juga bisa 7 shot per detik. Ntap mantap?

Cara operasinya pun terbilang mudah. Nggak kayak steadycam merek lain atau DJI Ronin yang dibuat untuk DSLR, Osmo ini kecil, bisa dipegang dengan satu tangan. Dipegang ya, bukan dipegang-pegang. Dia sudah tegang, kok.

Jadi kebayang dong, kamera dalam genggaman yang bisa stabil buanget, dan dengan hasil yang jernih buanget. Buat nge-vlog, pasti bakalan jadi uhuy dan kece. Dan harganya bisa dibilang terjangkau, kalau gak salah sekarang itu ada di kisaran sepuluh jutaan. Sepuluh jutaan lu bilang terjangkau? Yaa, gimana dulu kemampuannya.
pic source: gizmodo.com

Aku udah browsing muter-muter, dan kamera sejenis ini kayaknya baru ada DJI Osmo. Sebenarnya ada merek lain, Feiyu namanya. Gimbals satu ini harganya hampir setengah, tapi, belum ada kameranya. Tetap harus beli GoPro dulu buat nyamain hasilnya DJI Osmo. Kalau diitung-itung, ya jatuhnya hampir sama. Sepuluh jutaan.

Ohya, buat preview, karena ini kamera nggak punya lcd sendiri, kamu butuh hp dengan sistem operasi Android atau iOS. Sama kayak drone. Ini mah cingcai lah ya..


Purwokerto, 28 february kabisat, 2016

Intinya, Osmo ini luar biasa simpel, fungsional, mudah digunakan. Dan aku pengin.

Comments

Popular posts from this blog

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo...

D'Qiano, Waterpark di Ketinggian 2000 mdpl

Masa kecil kurang bahagia, enggak bakal berlaku di sini. Mungkin terjadi adalah masa kecil kurang... lama. Saking asiknya, rasanya jiwa kanak-kanak dalam diri bergejolak minta diladeni. Sosorotan sampai bokong ledes, berdiri lama-lama di bawah pancuran air, atau menantang ember tumpah dengan kalimat "Kami tidak takut!", byuuuuur... Hahahahaha  *siram mas Abi sang orator ember tumpah* Apa rasanya main air di dataran tinggi yang suhunya seringkali minus? Gimana menggigilnya meluncur di water slide , di tempat yang kerap turun es saking dinginnya? Sini, kuajak kalian ke D'Qiano! Waterpark dengan posisi tertinggi di Indonesia. Dingin? Ya jangan ditanya. Pertama datang, liat airnya dari jauh aja aku udah merinding. Ibarat jatuh cinta, gemetarnya itu kerasa walau tanpa menyentuh. Adek kejet-kejet, bang.. Terletak di dataran tinggi Dieng, D'Qiano menyuguhkan wisata air yang cukup gila. Cuma di sini kita bisa berenang ditemani kabut dan udara dingin khas pegunungan. Buk...

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro

Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget. Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah! ** ASUS ZenFone 4 Selfie Pro memungkinkan penggunanya mengambil foto pribadi dengan sempurna, sekaligus memberikan definisi baru apa yang bisa dilakukan saat mengambil foto selfie. ASUS menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan dual front facing camera yang memungkinkan lebih banyak orang masuk ke dalam frame, lebih banyak pemandangan bisa ditangkap, dan memanfaatkan efek beautification dengan sensitivitas cahaya hingga 2x lebih baik. Pengguna bahkan bisa mereka video selfie hingga res...