Skip to main content

Kuliner Selayar, Sensasi Makan Tanpa Bumbu


Setelah melalui 21 jam perjalanan yang sungguhlah melelahkan, ditambah tidur cuma sempet dua jam ngemper di bandara, hal yang sangat sangat aku inginkan ketika sampai di Selayar adalah: makan, makan, makan, lalu tidur. Tapi namanya juga jalan-jalan undangan, selelah apapun badan, tetap harus semangat ikut jadwal dari pihak pengundang, yang di sini adalah Dinas Pariwisata Selayar.

Untung aja, muka kelaparanku tertangkap radar, agenda pertama di hari pertama kami adalah MAKAN. Sempurna banget, kami langsung diajak icip-icip kuliner khas Selayar. Bayangkans, lagi lapar berat, lelah supersungguh, diajak makan hidangan lokal yang sedapnya jangan ditanya. Maha Pengasih Gusti memang selalu lebih dekat dari urat nadi.


Mobil kami berhenti di pinggir jalan-yang menurutku-sempit karena hanya cukup untuk dua mobil itupun mepet. Tapi belakangan aku tau, kalau seluruh jalan di Selayar ya seperti itu. Bagian dari kesederhaan yang menyenangkan. Kami diajak masuk ke warung makan ikan bakar, disambut kotak es dengan aneka ikan segar yang satupun aku gak tau namanya. He he he


"Silakan, pilih ikannya.."

*nyengir*

"Kenapa?"

"Saya enggak ngerti pilih ikan. Yang mana aja bu.."

Aku melempar senyum cantik-cantik bloon.

"Ini enak nih.. Digoreng atau dibakar?"

"Bakar aja.."

Cessss...

Dengan lempeng si ibu menaruh ikan yang baru dipilih ke atas bakaran, lalu mempersilakan aku duduk. Hah? Gak dibumbuin? *straight face*

Gak berselang lama meja kami penuh dengan ikan-ikan yang kami pesan, beberapa piring nasi, dan beberapa mangkuk sambal. Porsi nasinya sementung jemblung, cocok banget buat perut yang dari subuh cuma ngemil roti beli di minimarket. Aku masih dengan muka heran menatap ikan-ikan yang dibakar utuh, tanpa bumbu, tanpa olahan apapun. Mas Adie, menangkap basah keherananku dan menjelaskan.


Di Selayar, hidangan ikan disajikan tanpa bumbu. Ikan bakar ya udah, ikan segar langsung di bakar. Ikan goreng, ikan langsung digoreng. Tanpa proses ulek mengulek, ungkep mengungkep apalagi cinta mencintai. *PUNG, PLIS!*. Tapi malah enak, karena rasa yang akan kita nikmati adalah gurih dan lezat asli dari laut. Aroma asap dan asin alami yang sedap. Tanpa distraksi bumbu-bumbu yang selama ini bikin kita lupa sama rasa asli ikan. Semacam kejujuran dalam hidangan, beuh banget gak tuh.

Nasinya, di Selayar jarang banget ada nasi putih. Di sini, kebanyakan menghidangkan nasi santan. Sesuai namanya, beras yang diolah dengan santan, dan lagi lagi tanpa bumbu. Semacam nasi uduk, tapi hambar. Kata ibu warung, mungkin karena Selayar adalah pulau kecil yang dikepung pantai. Jadi pohon kelapa banyak tumbuh di sini, itulah kenapa banyak kudapan Selayar yang menggunakan santan, termasuk nasi.

Sambalnya, wih, ini nih... Cobek cobek namanya, K-nya dibaca nanggung ya, logat Sulawesi. Paduan romantis belimbing wuluh, kacang, dan tentu saja cabe-cabean. Rasa asamnya yang menonjol, gak terlalu pedas dan gak terasa asin. Yang menyengat di lidah adalah asamnya belimbing, gurihnya kacang dan pedasnya cabai. Begitulah kuliner Selayar, minim bumbu, tapi bikin ketagihan.  Segar-segar sedap. 


Purwokerto, 28 Januari bau tanah basah sisa hujan, 2015

Kalau ikan bakar bau asap dicocol cobek-cobek lalu ketemu nasi santan panas, pada suapan pertama, akan ada sinyal yang mengirim pesan ke otak kita untuk pengin dan pengin lagi balik ke Selayar.

Comments

Popular posts from this blog

Melunasi Tanjung Puting

Dua tahun lalu, jembatan kayu ini pernah aku tulis di blog. Waktu itu Tanjung Puting masih dalam bentuk mimpi, cita-cita yang aku uapkan bersama Adit . Kutulis bahwa suatu hari, aku akan berdiri di sana. Berjalan pelan-pelan memasuki tempat paling kuinginkan di Borneo: Camp Leakey. Dua hari lalu, apa yang kami uapkan dikabulkan Gusti. Aku duduk di sana, di jembatan kayu yang dua tahun lalu, masih berwujud impian. Setelah penantian 600 hari lebih, aku, akhirnya, melunasi Tanjung Puting. “Dit, gue mau ketemu orang utan langsung!” “Ya sana ke Tanjung Puting” “Jauh, nyet” “Yaudah nyicil aja dulu” “Nyicil apaan?” “Nyicil doa kek, duit kek, usaha kek, apa kek. Ntar juga lunas” “Hmm..” Dua tahun lalu kami mencoba satu cara yang agak gila. Aku ikut lomba blog dengan hadiah: pergi gratis kemanapun kita mau, asal Indonesia. Jelas aku menulis Tanjung Puting. Pada tulisan itu jembatan kayu Camp Leakey kugambarkan baik. Jalur setapak yang akan mengantarku bertemu orang utan di habitat aslinya. Kami...

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi? Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL . Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3: 1. Kaca Belakang yang Berkilau Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass . Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil. Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bo...

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro

Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget. Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah! ** ASUS ZenFone 4 Selfie Pro memungkinkan penggunanya mengambil foto pribadi dengan sempurna, sekaligus memberikan definisi baru apa yang bisa dilakukan saat mengambil foto selfie. ASUS menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan dual front facing camera yang memungkinkan lebih banyak orang masuk ke dalam frame, lebih banyak pemandangan bisa ditangkap, dan memanfaatkan efek beautification dengan sensitivitas cahaya hingga 2x lebih baik. Pengguna bahkan bisa mereka video selfie hingga res...