Padahal cuma sate ayam biasa, dengan bumbu yang sekilas juga biasa aja. Standar sambel kacang yang dijual kang sate gerobakan. Tapi nyatanya aku sampai habis dua porsi, lima belas tusuk sate dengan delapan lontong. Mari kita ulang biar ehew: DELAPAN LONTONG. Jangan ditanya laper, doyan apa kesurupan, karena siang itu aku adalah kombinasi ketiganya. Jangan ditanya juga setelah itu tampangku kayak apa, kenyang bego doang mah lewat. Planga plongo macam ayam tiren yang matinya bunuh diri ditinggal kawin gebetan.
***
Dimana tempat dengan makanan paling enak sedunia? Pulau Lombok, adalah jawaban versiku. Sebagai seorang pecinta pedas, Lombok dan seluruh makanan khasnya yang bikin keringat bercucuran adalah surga kuliner bagi aku. Pedasnya makanan Lombok itu betul-betul melenakan dan bikin ketagihan. Tapi, katanya sih, enggak ada hubungannya antara nama Pulau Lombok dengan lombok itu sendiri. Padahal kalau dalam bahasa jawa, lombok itu artinya cabai. Pfft, jadi gue salah ambil kesimpulan nih, Mbok? Oke fine!
1. Sate Bulayak
Sate ini dapat ditemui di kecamatan Narmada, Lombok Barat. Plis, hapal kan kalau aku ini buta peta nya udah level mengenaskan? Jadi enggak usah nanya lokasi detilnya dimana yah. Satu-satunya yang aku ingat dari makanan ini adalah dua porsi dengan lima belas tusuk sate dan delapan lontong itu sungguhlah bikin sempoyongan. Kenyang, rakus, apa doyan? Semuanya.
Satenya sih biasa, hanya tusukan daging sapi atau ayam yang dibakar sampai baunya manggil-manggil. Yang bikin beda itu, bumbu dan lontongnya. Bumbunya adalah kacang tanah, santan, rempah-rempah dan cabai yang berpadu romantis. Lontongnya, nah itu dia yang namanya Bulayak. Dibungkus daun tapi spiral. Jadi kalau mau makan, tangan kita harus puter-puter bukanya. Tapi setelah puter bisa langsung makan, gak perlu dijilat dan dicelupin dulu. Okesip.
Pedas? Yajelaslahya... Makanan di Pulau Lombok mana yang enggak pedas (banget) menurut ngana? Kagak ada!
2. Ayam Taliwang
Duh, mainstream bener nulis ini. Muahahaha tapi ya gimana dong, Ayam Taliwang betul-betul primadonanya kuliner Pulau Lombok. Jadi ayam tuh, enggak tiren enggak.. dibakar dengan bumbu khusus lalu disajikan dengan sambal lebih khusus. Katanya, bumbu dan sambal inilah yang punya nama Taliwang. Karena ayamnya ya memang ayam biasa, hanya aja harus ayam kampung. Aku kurang paham mereka dari kampung mana, pokoknya mah ayam kampung.
Ayam Taliwang biasanya disajikan bersama plecing dan beberuk terong. Plecing itu kangkung, tauge, dan kacang yang disiram sambal super super enak. Sedangkan beberuk terong, adalah terong yang bermandikan sambal tomat segar. Spesialnya, Ayam Taliwang dan gengnya ini punya rasa pedas yang demi apapun, bikin ketagihan! Pedas tapi nikmat, jadi enggak cuma perih di mulut terus udah. Dia ada paduan manisnya, asamnya, gurihnya, dan aroma asap hasil bakaran. Ketemu nasi panas dan teh manis hangat, duh Gusti, aku nulis ini sambil ngeces..! :3
3. Banteng Ngangak
Ini makanan paling wow sekaligus endos gandos guligulita! Cabe rawit hijau, disayur ...
Entahlah masyarakat Lombok ini terlalu cinta sama pedas apa gimana, sampe cabe rawit aja disayur. Hahahahaha Seriuuus, makanan ini punya bintang utama cabe rawit hijau. Mereka, para cabe-cabean itu, dimasak hidup-hidup dalam santan. Trus dicampur aneka rempah plus ikan teri. Jadi semacam kolaborasi hits antara cabe-cabean dan teri-terian. Kalau mereka main ftv, mungkin judulnya: Akibat Main Gila dengan Cabe-cabean, Mati Terendam Santan.
Pedas? YA MENURUT LOOOOO xD
4. Mpak Kelaq Kuning
Pertama liat, aku pikir dia ini kayak ikan kuah kuning kebanyakan. Karena penampilan luarnya memang ikan yang direndam dalam kuah berwarna kuning. Ah paling rasanya standar kekunyit-kunyitan ya, kayak opor gitu.
Ternyata? BEUH! Rasanya adalah tabrakan antara asam, gurih dan pedas. Kalau di jawa, kayak bumbu garang asam gitu, tapi dia mah warnanya kuning. Sensasi asam pedasnya itu lho, seger buanget! Siang-siang, makan ini di pinggir pantai sama nasi panas dan es kelapa muda, haduuuuh... udahlah ya postingan ini aku cukupkan sampai di sini aja. Gak kuaaaaat pengen lagi. hahahahahahaha
Purwokerto, nulis sambil nelen-nelen ludah, Desember 2015
Datanglah ke Lombok, inilah tempat paling sedap menurut versiku. Dan akan juga menjadi versimu.
Comments
Post a Comment